AdvertorialKabupaten SukabumiKesehatanPemerintahanPendidikan

Pembelajaran di Sekolah Jangan Munculkan Kluster Baru Covid-19

Reporter : Ceppy ST

Sukabuminow.com || Kerinduan anak-anak dan para guru untuk bertemu di ruang kelas semakin meningkat dari waktu ke waktu. Para guru dan para siswa sudah berbulan-bulan lamanya tidak bersua di ruang kelas akibat merebaknya wabah Covid-19. Sistem Belajar di Rumah (BDR) telah memisahkan mereka. Para murid harus berpisah dengan teman-temannya dalam jangka waktu yang belum bisa ditentukan. Belakangan bermunculan usulan dan aspirasi dari para orang tua untuk diselenggarakannya kembali Pemebelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah.

Para orang tua berdalih, belajar di rumah kurang efektif untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi anak-anak dalam pelajaran. Bagaimanapun, PTM tetap merupakan metode terbaik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dari guru ke para siswa. Selain itu, anak-anak juga merindukan kegiatan belajar di dalam kelas bersama guru dan teman-temannya. Sejalan dengan itu, para guru sangat mendambakan kehadiran anak-anak di dalam kelas pada kegiatan belajar mengejar.

Namun sampai sekarang harapan para orang tua, siswa, dan para guru itu belum dapat diwujudkan karena belum ada izin dari Pemkab Sukabumi dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi. Beberapa waktu lalu Pjs Bupati Sukabumi, Gani Muhamad, mengingatkan jajarannya untuk ekstra hati-hati dalam memberlakukan kebijakan PTM di sekolah. Saat ini, walaupun Kabupaten Sukabumi masuk zona kuning, masih ada peningkatan kasus warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Saya sudah perintahkan jajaran perangkat daerah untuk bisa melandaikan dulu kasus Covid-19 sebelum memberlakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karena ini berisiko tinggi menyangkut jiwa anak-anak sekolah. Saya tidak mau ada kluster baru dari pemberlakuan PTM tersebut,” ujar Gani, belum lama ini.

Selama ini Pemkab Sukabumi bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 terus berupaya untuk menurunkan laju penyebaran Covid-19. Langkah yang dilakukan antara lain optimalisasi, sosialisasi, edukasi, dan pembagian masker gratis. Jangan sampai, kata dia, PTM kontraproduktif dengan upaya-upaya tersebut.
Berdasarkan pertimbangan dan fakta-fakta tersebut Pemda harus berhati-hati dan mempertimbangakan berbagai aspek sebelum mengizinkan pelaksanaan PTM. Meskipun secara keseluruhan Kabupaten Sukabumi berzona kuning sampai oranye, kasus Covid-19 belum juga berkurang secara signifikan. Demi kemaslahatan anak-anak dan para guru, pemberlakuan PTM ditunda dulu sampai dengan zona kuning di Kabupaten Sukabumi benar-benar stabil.

Dalam penjelasan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, M Solihin, persiapan pelaksanaan PTM di sekolah sedang fokus untuk dipenuhi persyaratannya. Tahapannya sudah sampai pada daftar periksa dalam rangka menyongsong kegiatan pembelajaran tatap muka tersebut. Pernyataan para orang tua yang mengizinkan anak-anaknya untuk mengikuti PTM di sekolah dari beberapa satuan pendidikan telah diterima. Namun pernyataan orang tua saja tidak cukup untuk membuat keputusan diberlakukannya PTM karena pemda harus mempertimbangkan segi-segi lain yang terkait dengan upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

“Kami masih menunggu hasil update terakhir dari Satgas Covid. Kami akan mengadakan sekolah simulasi di beberapa lokasi yang saat ini sudah masuk tahap verifikasi,” ujar Solihin.

Sementara, terkait rencana PTM di sekolah, Kepala Dinas Kesehatan Harun Alrasyid merekomendasikan dilakukannya simulasi dan uji coba dalam 14 hari di zona hijau terlebih dahulu. Uji coba ini diawasi oleh petugas kesehatan yang ada di tingkat desa seperti bidan desa dan perawat dengan dukungan pemerintahan desa.

“Yang harus dipikirkan, simulasi ini tidak menimbulkan efek dan risiko penularan Covid-19. Simulasi ini harus memberikan pembelajaran untuk menentukan langkah-langkah strategis menjelang pelaksanaan PTM di sekolah,” kata Harun.

Memang, keputusan PTM di sekolah harus dirundingkan semua stakeholder yang berkaitan. Orang tua murid, guru, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan hingga Pjs Bupati harus urung rembuk bersama. Jangan ada ego sektoral dibalik keputusan apakah harus PTM atau tidak.

Apapun pilihannya, yang wajib di dahulukan adalah faktor kesehatan. Sekolah tidak boleh menjadi kluster baru penyebaran Covid-19. Untuk itu jangan pernah kendur menyosialisasikan kepada para pelajar -generasi penerus bangsa- untuk tetap ingat kata Ibu tentang 3M dalam melawan Covid-19. Selalu memakai masker, rajin mencuci tangan dan tetap menjaga jarak.

Editor : Andra Permana || E-mail Redaksi : sukabuminow8@gmail.com

Berita Terkait

Back to top button