Ikuti Pemilihan Putri Nelayan 2025, Djemima dan Cindi Ungkap Motivasi

Sukabuminow.com || Pemilihan Putri Nelayan 2025 tak hanya menjadi ajang seremonial tahunan yang menyemarakkan perayaan Syukuran Nelayan ke-65 di Kabupaten Sukabumi, tetapi juga menjadi ruang ekspresi dan pembuktian bagi generasi muda yang peduli terhadap budaya, laut, dan warisan leluhur. Dua peserta di antaranya adalah Djemima Shireen dan Cindi Maharani. Keduanya remaja yang tampil penuh semangat dan optimisme untuk membawa nama baik daerah mereka.
Djemima Shireen, siswi kelas 11 dari SMA Cisolok, tampil percaya diri dalam pembukaan ajang Pemilihan Putri Nelayan 2025 di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi, Minggu (20/4/25). Bagi Djemima, ajang ini bukan sekadar kompetisi, melainkan bagian dari mimpinya sejak kecil.
“Motivasi saya mengikuti pemilihan Putri Nelayan ini karena sejak kecil saya sudah bermimpi menjadi bagian dari kegiatan ini,” tutur Djemima dengan penuh semangat. “Yang paling penting, saya ingin menjadi representatif wanita muda yang peduli terhadap lingkungan laut, budaya nelayan, dan tradisi kita sebagai warisan yang harus dijaga.”
Persiapan Djemima pun terbilang matang. Selain mengikuti sesi pemotretan, ia juga mempersiapkan diri dengan menambah wawasan seputar pengetahuan umum, budaya maritim, serta sejarah nelayan lokal. Meski karantina peserta tahun ini ditiadakan, hal itu tak mengurangi semangatnya.
“Saya berharap Putri Nelayan ini tidak hanya menjadi ikon syukur terhadap budaya dan tradisi, tapi juga bisa melahirkan generasi muda yang peduli dan ingin melestarikannya,” tambah Djemima, yang sebelumnya juga pernah mengikuti ajang serupa di tingkat lokal Kecamatan Cisolok.
Sementara itu, Cindi Maharani, peserta dari Desa Cimanggu, Palabuhanratu, turut menampilkan energi positif dalam mengikuti ajang ini. Meski baru pertama kali mengikuti Pemilihan Putri Nelayan, Cindi tidak merasa terbebani, bahkan melihat keikutsertaannya sebagai peluang besar untuk berkembang.
“Tentu tidak menjadi beban. Justru masuknya Sukabumi ke dalam Karisma Event Nusantara (KEN) itu menjadi motivasi kami untuk terus belajar dan berkembang,” ucap Cindi.
Restu dan dukungan dari orang tuanya menjadi modal tambahan bagi Cindi. Meskipun keluarga tidak turut hadir dalam kegiatan, pesan dari orang tua tetap terngiang di benaknya: jaga diri, di manapun dan kapanpun.
“Orang tua saya mengizinkan dan selalu berpesan untuk menjaga diri. Itu menjadi pegangan saya selama mengikuti ajang ini,” tambahnya.
Baik Djemima maupun Cindi menyatakan bahwa mereka sudah siap mengenalkan potensi wisata Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) yang merupakan salah satu ikon unggulan Kabupaten Sukabumi. Keduanya percaya bahwa Putri Nelayan bisa berperan lebih dari sekadar duta kecantikan, mereka adalah agen perubahan yang bisa membawa pesan kelestarian budaya dan laut kepada generasi muda.
Ajang Putri Nelayan sendiri merupakan salah-satu rangkaian utama dalam Syukuran Hari Nelayan ke-65, yang akan mencapai puncaknya pada 21 Mei 2025. Ketua Panitia, Nandang, menjelaskan bahwa tujuan utama dari pemilihan ini adalah menghadirkan figur muda yang mampu menginspirasi dan mengedukasi masyarakat tentang potensi wisata serta pentingnya menjaga warisan laut.
Dengan partisipasi peserta yang penuh semangat seperti Djemima dan Cindi, pemilihan Putri Nelayan 2025 diharapkan menjadi lebih dari sekadar perayaan, melainkan gerakan kolektif untuk merawat identitas budaya dan potensi maritim Sukabumi yang begitu kaya. (Edo)
Redaktur : Andra Permana