AdvertorialKabupaten SukabumiPemerintahan

Borong Penghargaan Sukabumi Innovation Award 2024, Tuty Harahap : Ini Jadi Motivasi

Sukabuminow.com || Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meraih predikat Indeks Inovasi Perangkat Daerah Sangat Inovatif dalam Anugerah Sukabumi Innovation Award 2024. Penghargaan dari lomba yang diinisiasi Bappelitbangda itu diserahkan Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, kepada Kepala Dinas Pertanian, Sri Hastuty Harahap, di sela Rapat Dinas Bulan Desember di Aula Setda Kabupaten Sukabumi, Rabu (18/12/24).

“Puji syukur kami ucapkan kepada yang maha kuasa. Kami meraih predikat PD Sangat Inovatif dengan nilai 60,21. Ini menjadi motivasi untuk kami agar lebih baik lagi dalam bertugas,” tutur Tuty.

Selain predikat Sangat Inovatif, dua inovasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi lainnya juga masuk dalam lima besar Sukabumi Innovation Award 2024 untuk Kategori Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB), Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dan Balai Penyuluh Pertanian (BPP).

“Dua inovasi dari BPP kami masuk lima besar. Dari BPP Curugkembar dan BPP Kalapanunggal,” ungkapnya.

Inovasi yang dimaksud yakni Si Kumpay (Galur Padi Unggul Tahan Penyakit Blas) yang merupakan inovasi dari Penyuluh PPPK di BPP
Curugkembar, Asep Ahyad Sopiandi, yang meraih peringkat kedua. Sedangkan inovasi Si Kuya Tapa yang merupakan inovasi dari Tim BPP Kalapanunggal, bercokol di tempat kelima.

“Si Kumpay itu nama untuk varietas padi baru hasil perkawinan antara varietas lokal Curugkembar yang tahan blas (wereng) dengan varietas Ciherang yang rentan terhadap blas. Jadi, Si Kumpay ini varietas baru hasil pemuliaan. Pengembangannya sudah empat tahun. Bulir padi lebih panjang seperti rambut kumpay. Sehingga dinamai Si Kumpay,” beber Tuty.

Ia menjelaskan, inovasi tersebut lahir dari rentannya serangan blas di Curugkembar. Ia menyebut, Si Kumpay memiliki ketahanan yang cukup tinggi terhadap blas.

“Ketahanannya mencapai 70 sampai 80 persen. Sejauh ini belum kita daftarkan ke Kementrian Pertanian karena masih harus diuji lebih lanjut,” ujarnya.

Sedangkan inovasi Si Kuya Tapa, kata Tuty, merupakan solusi yang dihadirkan Tim BPP Kalapanunggal untuk mengatasi serangan daun kuning pada pepaya. Inovasi tersebut disebut sebagai solusi jitu mengendalikan penyakit tersebut.

“Kalapanunggal dulu sentra pepaya, akhirnya masyarakat jadi kurang minat menanam pepaya gegara penyakit itu. Inovasi ini sudah dilakukan sejak 2021,” jelasnya.

Si Kuya Tapa sendiri merupakan wujud dari agensi hayati yang dibuat dari jagung yang dikukus. Kemudian biangnya difermentasi hingga menjadi serbuk atau prosesnya disebut trichoderma.

“Aplikasinya itu ditabur di sekeliling tanaman pepaya yang terserang gejala daun kuning. Dan sejauh ini cukup berhasil menangkal penyakit daun kuning pada pepaya,” terangnya.

“Kami bersyukur dengan penghargaan yang didapat dalam Sukabumi Innovation Award 2024 ini. Tentu akan kami jadikan sebagai motivasi untuk berbuat lebih baik lagi untuk Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya.

Selain Si Kumpay dan Si Kuya Tapa, dua inovasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi lainnya masuk dalam Top 20 Sukabumi Innovation Award 2024. Keduanya yakni Miniatur Bisnis Emas Hijau Dari Rumah yang merupakan inovasi dari BPP Kalapanunggal, dan Ekspansi Apih Super Agens Pengendali Hayati Solusi Untuk Petani Horti dari BPP Kabandungan. (Ade F)

Editor : Andra Permana

Berita Terkait

Back to top button
error: Content is protected !!