Bank Indonesia Ajak Masyarakat Waspadai Uang Palsu

Sukabuminow.com || Analisis Eksekusi Asesmen Ekonomi Keuangan Bank Indonesia : BI Jawa Barat : Imaduddin Sahabat. Mengingatkan masyarakat. Agar lebih jeli dan teliti dengan uang rupiah. Pasalnya menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Uang palsu : Upal. Bisa saja beredar. Sehingga kejelian masyarakat membedakan upal dengan uang asli. Sangat diperlukan.
“Kita semua harus mengantisipasi kemungkinan ada. Bahkan meningkatnya peredaran upal jelang Idul Fitri,” tuturnya kepada Sukabuminow. Di Lapang Merdeka Kota Sukabumi. belum lama ini.
Ia mengatakan. Berdasarkan hasil identifikasi wilayah. Dua wilayah di Jawa Barat. Menjadi tempat peredaran upal tertinggi. Yakni Subang dan Bogor. Meski tidak terlalu besar. Namun kedua wilayah itu. Diidentifikasi memiliki peningkatan peredaran upal.
”Ada peningkatan tapi tidak terlalu besar. Saat ini tingkat kesadaran masyarakat terhadap upal sudah semakin besar. Hal itu terbukti. Dari semakin meningkatnya laporan masyarakat terkait peredaran upal. Ya dengan hanya memegang saja. Mereka sudah tahu mana upal dan mana uang asli,” jelasnya.
Baca Juga :
- Gelar Ops Pekat, Satpol PP Temukan Banyak Pelanggar
- Jelang Lebaran, Harga Ikan di Palabuhanratu Masih Relatif Normal
Kendati begitu. BI. Secara rutin tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Mengenai ciri serta perbedaan uang asli dan upal. Sebab potensi beredarnya uang palsu bukan hanya di kota. Tapi juga di daerah.
“Di Sukabumi. Kami sosialisasi di Palabuhanratu. Ciletuh. Dan beberapa daerah terpencil,” ungkapnya.
Imaduddin menjelaskan. Untuk menghentikan peredaran upal di masyarakat. BI kerap melakukan sosialisasi hingga 80 kali dalam setahun. Hal itu dilakukan agar masyarakat lebih tahu. Serta mempersempit peluang beredarnya upal.
”Kami jelaskan bagai mana perbedaannya dan cara memeriksanya. Salah satunya dengan cara 3D (Dilihat. Diraba. Dan diterawang),” imbuhnya.
Untuk menekan peredaran upal. BI bekerja sama dengan beberapa pihak. Di antaranya : Badan Pemberantasan Uang Palsu : BPUP. Kepolisian. Serta intelejen. untuk mengidentifikasi daerah-daerah. Yang kemungkinan digunakan sebagai wilayah peredaran upal.
“Dibutuhkan keahlian khusus untuk penanganan upal ini,” tutupnya. (Diana NH)
Editor : Andra Permana || E-mail Redaksi : sukabuminow8@gmail.com