Temuan KIPP Kabupaten Sukabumi Dalam Pelaksanaan Pemilu 2019

Sukabuminow.com || Pelaksanaan Pemilihan Umum : Pemilu 2019. Ternyata masih diperlukan. Banyak perbaikan. Itu berdasarkan. Pada pemantauan. Yang dilakukan oleh Komite Independen Pemantau Pemilu : KIPP Kabupaten Sukabumi.
KIPP. Yang tersebar. Di beberapa kecamatan. Se-Kabupaten Sukabumi. Masih menemukan. Banyak kesalahan. Kinerja perangkat Komisi Pemilihan Umum : KPU. Dan Badan Pengawas Pemilu : Bawaslu. Kabupaten Sukabumi.
“Kami sebar anggota. Ke beberapa kecamatan. Hasilnya. Ada beberapa temuan. Terkait kinerja KPU. Dan Bawaslu,” tutur Ketua KIPP Kabupaten Sukabumi : Rendi Prianto. Melalui rilis resminya. Kamis (18/4/19).
Baca Juga :
Temuan yang dimaksud. Di antaranya :
– Adanya kekurangan logistik : C1 Pleno. Penghitungan DPRD Provinsi di Tempat Pemungutan Suara : TPS 2. Desa Margaluyu. Kecamatan Sagaranten. Yang mengakibatkan TPS 2. Menggunakan C1 Pleno. Hasil inisiatif PPK. Berupa hasil print manual. Menggunakan kertas HVS.
– Respon KPU Kabupaten Sukabumi. Dalam memberikan solusi. Dari kejadian di atas. Sangat minim. Hampir 1 minggu. Tidak ada kepastian. Sebab penyampaian dari PPK yang bersangkutan. Ke KPU. Pada 10 April 2019. Tapi. Hingga malam 17 April 2019. Tidak ada kepastian.
– Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara : KPPS. Yang notabene. Berusia 40-50 tahun. Mengakibatkan rutinitas pemungutan. Di KPPS. Tetap pada pemahaman awal. Mereka tidak disesuaikan. Dengan peraturan yang diberlakukan.
– Di beberapa wilayah. Didapati ada yang tidak paham. Terkait penentuan. Penghitungan sah dan tidak sah.
– Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Pungut Hitung : Sipitung. Yang digunakan. Untuk setiap TPS. Masih kurang. Sehingga proses administrasi. Tidak merata. Dan membuat KPPS. Bekerja 2 kali.
– Pelaporan Pengawas Tempat Pemungutan Suara : PTPS. Melalui aplikasi Sistem Pengawasan Pemilu : Siwaslu. Kurang respon. Sehingga proses pelaporan. Oleh masing-masing PTPS. Menumpuk di Bawaslu kecamatan.
– Anggota KPPS. Di setiap TPS. Kutang. Sehingga banyak terjadi penumpukan pemilih. Yang mengantre. Di bilik suara. Dan ditemukan. Banyak pemilih. Yang kebingungan. Melipat surat suara. Serta memasukan surat suara. Ke dalam kotak suara.
– Di Kecamatan Cicantayan. Ditemukan pemilih. Yang seharusnya memilih. Di TPS A. Malah memilih. Di TPS B. Padahal si pemilih itu. Masih di dusun yang masuk TPS A. Sehingga dia harus memilih. Di tempat yang terbilang jauh. Dari rumahnya.
– Para saksi dari partai. Calon presiden. Dan dewan yang datang. Tidak kurang. Dari 4 orang. Di tiap TPS. Malah ada. Dari saksi presiden. Di satu TPS. Yang terindikasi menggunakan atribut. Yang mempengaruhi peserta pemilih. Di TPS.
“Dengan temuan-temuan ini. Kinerja penyelenggara Pemilu. Perlu banyak perbaikan. Untuk apa. Partisipasi pemilih. Yang meningkat. Tapi hasil pemilihannya buruk. Semisal temuan. C1 Pleno DPRD Provinsi. Yang tidak ada. Di salah satu TPS. Sosialisasi tidak merata. Juga anggota KPPS. Yang kurang,” beber Rendi.
“Semoga. Hasil pantauan KIPP Kabupaten Sukabumi. Dapat menjadi masukan. Bagi para perangkat. Penyelenggara Pemilu. Partai Politik. Agar proses Pemilu. Jauh lebih baik. Ke depan,” tandasnya. (Mulya)
Editor : Andra Permana || E-mail Redaksi : sukabuminow8@gmail.com