Kabupaten SukabumiPertanian

Dukung Para Petani Kelapa Genjah Kabupaten Sukabumi Sejahtera, WEI Tegaskan Komitmen

Sukabuminow.com || Kualitas gula kelapa asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Termasuk di antaranya dari Widya Erti Indonesia (WEI) dan perusahaan raksasa, Unilever. Hal itu terungkap dalam Hari Temu Tani (Farmer Field Day) yang digelar WEI di Gedung Sentra IKM Opak Jampang, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (24/9/24).

Direktur Eksekutif WEI, Made Wiranatha Krisna menjelaskan, WEI merupakan organisasi yang berkomitmen meningkatkan kualitas
hidup komunitas pedesaan dan marjinal melalui pendidikan dan pengembangan ekonomi. Bekerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak demi mendorong pencapaian SDGs di Indonesia dan dunia. Melalui berbagai program, WEI berupaya mewujudkan visi masyarakat yang terdidik, berdaya, dan terlibat dalam lingkungan sosial yang setara dan berkelanjutan.

“Farmer Field Day bertujuan mengajak
para pemangku kepentingan untuk melihat langsung manfaat Program SLKN (Sekolah Lapangan Kelapa Nira) bagi kesejahteraan petani lokal. Kita mendorong para petani untuk dapat mengimplementasikan praktik pertanian terbaik melalui rangkaian SLKN,” kata Made, Rabu (25/9/24).

Ia mengatakan, gula kelapa saat ini menjadi komoditas berkelanjutan yang diakui oleh pasar global. Pihaknya juga memfasilitasi pembentukan perkumpulan petani kelapa nira dengan varietas genjah yang diharapkan mampu menjembatani kebutuhan petani dengan berbagai pemangku kepentingan, baik dari sektor swasta maupun pemerintah.

“Dari target awal 500 petani, 740 telah dinyatakan lulus SLKN dan mendapatkan sertifikat pelatihan. 32 persen di antaranya merupakan petani muda usia 15 sampai 29 tahun. Ini menjadi harapan baru bagi regenerasi petani kelapa di Sukabumi. Untuk mendukung itu, terbentuk kelembagaan petani yang bernama Perkumpulan Kelompok Tani Kelapa Genjah Sukabumi (PKTKGS),” ujarnya dalam kegiatan yang dihadiri Asda II Setda, DPMD Kabupaten Sukabumi, Dinas Perdagangan Dan Industri, Forkopimcam Surade, dan para kepala UPTD Pertanian se-wilayah VI Jampangkulon serta pengrajin gula kelapa se-wilayah VI itu.

Ia menjelaskan, PKTKGS merupakan inisiatif dari para petani alumni SLKN bersama dengan WEI agar petani dapat mengakses berbagai informasi dan bantuan lainnya. Serta menjaga praktik keberlanjutan sebagai bagian dari
rantai pasok gula kelapa di Sukabumi. Menurutnya, SLKN tidak hanya berfokus pada praktik pertanian yang baik atau istilahnya good agricultural practices. Namun juga menekankan pentingnya kelembagaan petani yang strategis dan berdaya saing.

“Dengan adanya kelembagaan yang kuat, para petani kelapa nira diharapkan dapat lebih mudah terhubung dengan pasar dan meningkatkan kesejahteraan. Kami juga bisa lebih mudah berkolaborasi dengan para stakeholder, memberi ruang berbagi antarpetani terkait praktik pertanian yang baik, serta meningkatkan skala dan kualitas produksi. Ini adalah langkah strategis
dalam membangun rantai nilai gula kelapa yang menyejahterakan petani dan berkelanjutan,” katanya.

Di tempat sama Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Puji Widodo, mengungkapkan rasa terima kasih dan kebanggaannya terhadap program untuk petani kelapa genjah di wilayah Sukabumi tersebut. Menurutnya, hal itu sangat penting untuk keberlanjutan ekonomi lokal.

“Keberadaan varietas kelapa genjah membawa harapan baru keterlibatan perempuan dan petani milenial untuk menjawab persoalan regenerasi petani. Kami mendukung program ini untuk terus berjalan. Semoga bisa menyejahterakan masyarakat di Sukabumi dan menjadi contoh bagi daerah lain,” ujarnya terkait kegiatan bertema ‘Melalui Hari Temu Tani, Mendorong Lahirnya Kelembagaan Petani yang Strategis, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan sebagai Rantai Nilai Gula Kelapa di Sukabumi’ itu. (Edo)

Editor : Andra Permana

Berita Terkait

Back to top button