Trauma Healing, Bupati Sukabumi Bagikan Tas dan Boneka
Sukabuminow.com || Lebih dari 70 anak terdampak bencana longsor di Kampung Garehong, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi mengikuti program Trauma healing (Penyembuhan Trauma).
Trauma healing digelar oleh tim relawan gabungan. Di antaranya DPC Kerlip (Keluarga Peduli Pendidikan) Kota/Kabupaten Sukabumi, Polri, TNI, dan relawan lainnya di tenda pengungsian, Sabtu (5/1/19).
“Kami berkoordinasi dengan tim trauma healing. Akhirnya kami membawa boneka dan tas untuk anak-anak ini,” tutur Marwan Hamami, Bupati Sukabumi, saat di tanya awak media di lokasi trauma healing, Sabtu (5/1/19).
“Bonek memang cocok dijadikan media untuk menghilangkan trauma. Jadi, pelampiasan emosi positif anak itu akan disalurkan kepada boneka itu. Selain, mereka juga tidak boleh jauh dari teman-temannya,” sambungnya.
Marwan menegaskan, dampak bencana jangan sampai mengganggu pendidikan puluhan anak tersebut.
“Sekolahnya jangan terganggu. Harus dilanjutkan. Saya juga berpesan agar anak-anak ini mulai membiasakan diri menanam pohon di rumah,” bebernya.
Baca Juga :
- Hari Kelima, Semangat Tim Evakuasi Longsor Cisolok Tak Memudar
- Kunjungi Lokasi Longsor Cisolok, Pengadilan Negeri Cibadak Turut Berduka
Di tempat sama, Lala Nurlatifah, Sekretaris DPC Kerlip (Keluarga Peduli Pendidikan) Kota/Kabupaten Sukabumi, mengatakan dari jumlah tersebut, 25 anak di antaranya terdampak langsung bencana.
“6 orang anak kehilangan orang tuanya dalam musibah itu,” terang perempuan berkacamata tersebut.
Lala menjelaskan, proses trauma healing harus dilakukan kontinyu dan minimal selama satu bulan. Bahkan, pihaknya menyatakan bahwa proses trauma healing saat ini merupakan tahap assesment untuk mencari tahu jenis traumanya. Seperti trauma berat, sedang, atau ringan.
“Untuk yang mengalami trauma berat harus ditangani oleh psikolog. Kami juga akan susul ke sekolah dan rumahnya masing-masing untuk terapi lanjutan. Yang jelas, kami harus memastikan bahwa anak-anak itu sembuh dari trauma dan kembali hidup normal,” pungkas Lala.
Irwan (9), siswa kelas III SD Cimapag, mengaku menyukai materi trauma healing tersebut. Terlebih, dirinya mendapatkan tas dan boneka serta uang jajan dari bupati.
“Terima kasih pak bupati dan semuanya. Saya dan teman-teman ingin segera kembali seperti biasa. Ingin sekolah lagi,” tandasnya. (Asdut)
Editor : Andra Permana || E-mail Redaksi : sukabuminow8@gmail.com