AdvertorialKabupaten SukabumiKesehatanPemerintahan

SPN Galau, Vaksinasi Covid-19 untuk Buruh Belum Maksimal

Reporter : Ridwan HMS

Sukabuminow.com || Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional (SPN) Sukabumi, Budi Mulyadi, mengaku khawatir dengan ribuan buruh yang belum mendapat vaksinasi Covid-19. Hal ini disampaikan Budi saat beraudiensi dengan Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri, di Gedung Negara Pendopo Sukabumi, Jumat (6/8/21).

Risiko penularan Covid-19 pada buruh, ujar Budi, semakin besar. Mengingat belum terpenuhinya vaksinasi secara maksimal.

“Audiensi ini dilakukan berdasarkan pada kekhawatiran anggota di tengah Covid-19 yang merajalela. Vaksinasi yang digalakan pemerintah untuk menumbuhkan herd immunity, bagi buruh belum terpenuhi secara masksimal,” jelas Budi.

Terkait protokol kesehatan yang dijalankan perusahaan, Budi tidak menampik jika ada yang belum maksimal. Namun dari pantauan
di sejumlah perusahaan terutama yang menaungi anggota SPN, prokes telah diterapkan dengan baik.

“Prokes tidak bisa maksimal karena banyaknya buruh di setiap perusahaan,” ungkapnya.

Di tempat sama Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri, memahami kekhawatiran SPN Sukabumi. Menurutnya, keinginan para buruh untuk divaksin harus disupport. Hal itu juga sekaligus menyukseskan program pemerintah dalam mempercepat terbentuknya herd immunity.

“Keinginan buruh untuk divaksin harus disupport. Terpenting vaksinnya tersedia. Untuk teknis dan regulasinya disesuaikan,” ujar Iyos.

“Terkait keinginan para buruh ini, Kami akan berkoordinasi dengan serikat buruh, TNI, dan Polri. Vaksin yang datang ke Kabupaten Sukabumi ini dibagi tiga, lewat Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri. Kita harus berbagi peran terkait semua ini,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman menjelaskan, pihaknya mengikuti instruksi pemerintah pusat terkait pelaksanaan vaksinasi. Secara garis besar, Dinkes Kabupaten Sukabumi, kata Andi, siap mendukung percepatan herd immunity.

“Pemberian vaksinasi dibagi tiga tahap. Tahap pertama untuk tenaga kesehatan, kedua pelayan publik, dan ketiga masyarakat umum. Sekarang ini masuk ke tahap ketiga, jadi sasarannya masyarakat umum termasuk buruh di dalamnya,” ucap Andi menerangkan.

Editor : Mulya H || E-mail Redaksi : sukabuminow8@gmail.com

Berita Terkait

Back to top button