AdvertorialKabupaten SukabumiPemerintahanPeristiwa

Rakor BNPB, Bupati Sukabumi Ekspose Situasi Terkini Pasca-bencana

Sukabuminow.com || Jalur lalu lintas Palabuhanratu menuju wilayah Pajampangan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, telah dapat dilalui setelah sebelumnya terputus akibat longsor besar. Hal itu diungkapkan Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, dalam Rakor Penanganan Darurat Bencana Hidrometeorologi Basah di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur yang berlangsung di Gedung Negara Pendopo Sukabumi, Minggu (8/12/24).

“Sudah bisa dilalui lewat jalan Bagbagan – Kiara Dua dengan kendaraan kecil. Namun ada beberapa kecamatan yang belum bisa diakses secara baik, yakni Pabuaran, Tegalbuled, dan Purabaya,” katanya dalam Rakor yang dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan dihadiri Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin itu.

Dalam kesempatan itu, Marwan melakukan ekspos di depan forum. Ia melaporkan bahwa 39 kecamatan dengan 158 desa di dalamnya terdampak bencana yang terdiri dari tanah longsor, banjir, angin kencang, dan pergerakan tanah tersebut.

“Ada 147 titik tanah lingsor, 79 titik lokasi banjir, 25 titik angin kencang, dan 84 titik pergerakan tanah. Korban terdampak sebanyak 3.252 KK, mengungsi 892 KK, terancam 440 KK, meninggal dunia 10 jiwa, luka-luka nol, dan masih dalam pencarian dua jiwa.”

“Berikutnya, 628 rumah rusak berat, 360 rusak sedang, 603 rusak ringan, 347 rusak terancam, dan 1080 rumah terendam. Sarana rusak lainnya, yaitu 29 jembatan, delapan TPT, 11 saluran, delapan tempat ibadah, 13 sekolah, dan 15 bangunan lain.”

“Fasilitas umum jalan 58 titik, dan lahan sawah kurang lebih 47 hektare. Ini belum terdata semua karena ada beberapa kecamatan yang akses PLN dan internet masih terhambat,” paparnya.

Marwan juga melaporkan bahwa BBM jenis pertalite sudah masuk ke wilayah terdampak. Informasi terakhir menyebutkan BBM tersebut telah sampai ke wilayah Purabaya.

“Yang lainnya Alhamdulillah sudah berjalan dengan baik,” tandasnya.

Di tempat sama, Letjen TNI Suharyanto meminta Pemkab Sukabumi dan Cianjur fokus kepada penanganan akses jalan terputus dan tertimbun, sehingga tidak ada masyarakat terisolir.

“Alhamdulillah untuk akses jalan terputus sudah bisa dilalui namun tetap harus dengan kehati-hatian. Terus kawal juga ketersediaan pasokan BBM, jangan sampai tersendat. Kami minta kebutuhan masyarakat terdampak betul-betul bisa terlayani,” pintanya.

Sementara itu Bey Machmudin menegaskan, Pemprov Jabar melibatkan sembilan perangkat daerah untuk penanganan dampak bencana alam tersebut. Selain BOY, pihaknya juga melibatkan Dinkes, Dinas Bina Marga, Disperkim, Dinas SDA, Dinsos, Dinas ESDM, dan Satpol PP, dan Dishub.

“Kami harap BPBD kabupaten/kota lebih teliti terkait pendataan rumah rusak, karena standar yang berbeda antara PU, BNPB, dan daerah. Jangan sampai masyarakat merasa rumahnya rusak berat tapi ternyata di asesment tidak sesuai dengan data di lapangan,” ujarnya.

Di penghujung rakor, dilakukan penyerahan bantuan logistik dan peralatan tahap dua secara simbolis dari Suharyanto kepada Marwan Hamami didampingi Bey Machmudin. (Ridwan HMS)

Editor : Andra Permana

Berita Terkait

Back to top button

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!