Putusnya Akses di Kampung Naringgul Sukabumi, Warga Harap Tindakan Cepat Pemerintah

Sukabuminow.com || Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Sukabumi sejak Minggu (13/4/25) sore hingga malam hari menyebabkan banjir bandang yang menghancurkan sebuah jembatan bambu di Kampung Naringgul, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Jembatan tersebut dibangun secara swadaya oleh warga pada Jumat (10/4/25) sebagai satu-satunya akses penghubung menuju wilayah Bakan Astana.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, banjir bandang terjadi sekitar pukul 17.00 hingga 20.00 WIB. Arus sungai yang membawa material kayu dan lumpur menghantam konstruksi jembatan hingga roboh. Peristiwa ini membuat ratusan warga Kampung Naringgul kini benar-benar terisolasi, tanpa akses darat yang memadai.

Budi, salah-seorang warga yang ikut dalam proses pembangunan jembatan tersebut, mengungkapkan kekecewaannya atas minimnya perhatian pemerintah desa.
“Jembatan ini kami bangun sendiri secara gotong royong karena memang tidak ada akses. Tapi sekarang sudah hancur total. Kampung kami terjebak, tidak bisa ke mana-mana. Tidak ada satu pun perangkat desa yang datang melihat kondisi di sini, apalagi memberi bantuan,” ujarnya, Senin (14/4/25).
Budi menambahkan, kondisi ini sangat berbahaya, terutama jika warga nekat menyeberangi sungai yang masih berarus deras. Ia berharap pemerintah segera bertindak cepat untuk membuka kembali akses keluar masuk kampung mereka.
Menanggapi kejadian tersebut, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan, Dandi Sulaeman, membenarkan bahwa jembatan bambu hasil swadaya warga itu rusak parah akibat banjir.
“Betul, jembatan yang dibangun secara swadaya oleh warga Kampung Naringgul kembali terbawa arus saat hujan deras mengguyur Simpenan. Saat ini warga masih terisolasi karena tidak ada akses alternatif yang cukup dekat untuk menghubungkan dua kampung tersebut,” jelas Dandi saat dikonfirmasi.
Dandi menegaskan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian ini ke BPBD Kabupaten Sukabumi dan tengah mengupayakan penanganan cepat agar akses warga bisa kembali dibuka. Ia juga mengimbau warga untuk tidak memaksakan diri menyeberang sungai demi menghindari risiko kecelakaan.
“Keselamatan warga adalah prioritas. Kami akan terus pantau situasi dan koordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan darurat,” pungkasnya. (Edo)
Redaktur : Andra Permana