Kabupaten Sukabumi

Ketua HNSI Kabupaten Sukabumi Tuntut GM PLTU Dipecat, Simak Alasannya

Sukabuminow.com || Ketua DPC HNSI Kabupaten Sukabumi, Dede Ola, berang dan menuntut General Manager PLTU Jawa Barat 2 Palabuhanratu, Rizki Priatna, dipecat.

Tuntutan tersebut bukan tanpa alasan. Dirinya marah besar lantaran dituding mendalangi aksi Forum Pemuda Palabuhanratu (FPP) yang memprotes dugaan monopoli kebijakan atau penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh GM dan jajaran Direksi PLTU Palabuhanratu.

“Awalnya saya ditelpon dari Asep Tresna (Humas PLTU) dan orang perwakilan dari perusahaan Adiguna (AGP), supaya bisa membantu menyelesaikan, memediasi, menabayunkan, antara pihak FPP dan pihak PLTU agar permasalahannya bisa selesai. Tidak melebar ke mana-mana. Padahal sebetulnya waktu itu hubungan saya dengan Ketua FPP lagi tidak akur, tidak harmonis,” ujar Dede Ola, Kamis (13/4/23).

Setelah dibantu komunikasi, kata Dede Ola, tensi antara FPP dan PLTU mulai turun. Keduanya dapat menjalin komunikasi. Namun, katanya, janji Asep Tresna untuk mempertemukan FPP dengan GM Indonesia Power yang sudah disampaikan ke FPP, batal.

“Saat itu malah muncul tudingan saya menjadi dalang gerakan aksi yang dilakukan FPP. Malah terkesan saya yang tadinya membantu dan memang diminta bantuan untuk menyelesaikan masalah ini, malah jadi dituding oleh GM IP, seolah-olah saya yang mendalangi gerakan FPP,” terangnya.

Ia menegaskan tidak dapat menerima tudingan itu. Terlebih, pihak PLTU yang awalnya meminta dirinya untuk memfasilitasi pertemuan dengan FPP. Kegeraman Dede Ola bukan shock therapy semata. Dirinya menegaskan merencanakan aksi ke PLTU pada H+10 Idul Fitri mendatang.

“Setelah saya tengahi, bantu komunikasi, malah saya dituding mendalangi aksi mereka (FPP). Kalau begitu sudah saya juga menjadi menuntut GM PLTU Palabuhanratu dipecat. Karena dia tidak becus menyelesaikan masalah lingkungan dan tidak mengedepankan kerifan lokal dalam mengatasi masalah,” tegasnya.

“Disana bumi dipijak, di situ langit di junjung, lain ladang lain belalang, GM seperti ini tidak layak ada di Palabuhanratu. Kalau agresi dengan administrasi biasanya hasilnya agak lambat. Maka In Syaa Allah kami (HNSI) akan mengadakan unjuk rasa untuk mengusir GM IP yang songong dan tidak akuntabel. Unjuk rasa akan kami laksanakan kurang lebih H + 10 Idul Fitri,” tegas Dede ola dengan nada tegas.

Dikonfirmasi terpisah Ketua FPP, Friady Mahyuzar, juga tidak menerima tudingan bahwa aksinya ditunggangi pihak tertentu.

“Pergerakan kita itu murni atas gagasan dari teman-teman dengan adanya pelanggaran oleh jajaran direksi IP. Palabuhanratu ini lingkungan kami, kalau bukan kami yang menjaga, siapa lagi. Makanya kalau menuding kami ditunggangi, kami tidak terima. Kami mengutuk dan mengecam keras tudingan tersebut,” kata Friady.

Terpisah, GM PT Indonesia Power PLTU Jawa Barat 2 Palabuhanratu, Rizki Priatna, melalui Humas, Asep Tresna Lukman Hakim mengatakan, aspirasi FPP merupakan dinamika harus dihormati.

“Apa yang menjadi aspirasi pemuda adalah dinamika yang ada yang harus kita hormati bersama. Kami dari seluruh pegawai PLTU Palabuhanratu tetap fokus menjalankan tugas untuk memastikan pasokan listrik pada seluruh masyarakat tetap aman dan andal selama bulan puasa dan menghadapi siaga Idul Fitri 1444 H,” tandasnya. (Edo)

Editor : Mulya H

Berita Terkait

Back to top button