Kabupaten SukabumiPeristiwa

Banjir Kembali Terjang Palabuhanratu, Warga Diimbau Tak Panik dan Tetap Waspada

Sukabuminow.com || Kecamatan Palabuhanratu kembali dilanda bencana banjir akibat hujan deras yang mengguyur selama hampir tiga jam, Sabtu (19/4/25). Luapan Sungai Cangehgar dan Cigangsa merendam pemukiman, menghanyutkan rumah warga, bahkan menggenangi Puskesmas dan RSUD Palabuhanratu. Satu warga dilaporkan meninggal dunia, dan satu lainnya mengalami luka ringan.

Camat Palabuhanratu, Deni Yudono, turun langsung melakukan peninjauan bersama unsur Forkopimcam dan BPBD Kabupaten Sukabumi. Ia menyampaikan bahwa bencana ini merupakan kejadian berulang yang harus segera ditangani secara menyeluruh dan terpadu.

“Kondisi di lapangan cukup mengkhawatirkan. Dua rumah warga di Kampung Tipar hanyut, RSUD dan Puskesmas tergenang, bahkan beberapa ruas jalan tertutup air. Ini bukan hanya musibah, tapi alarm keras bagi kita semua untuk segera berbenah,” ujar Deni saat ditemui di sela peninjauan lokasi terdampak.

Ia juga mengimbau warga untuk tetap tenang namun waspada, mengingat curah hujan diprediksi masih tinggi oleh BMKG.

“Kami minta warga tetap tenang tapi jangan lengah. Jika ada potensi bahaya, segera laporkan. Keselamatan warga adalah prioritas utama kami,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, menjelaskan hujan dengan intensitas tinggi yang turun sejak pukul 17.30 WIB hingga malam, memicu bencana di berbagai titik.

“Di Cangehgar, Cisaat, Tipar, hingga Badak Putih, semua terdampak. Fasilitas umum ikut tergenang. Bahkan ruangan anak di RSUD Palabuhanratu terpaksa kami ungsikan,” terang Deden.

Ia juga mengkonfirmasi adanya satu korban jiwa, Entis Sutisna (47 th), warga Kampung Cempaka Putih yang meninggal usai terpeleset saat berkendara dalam kondisi jalan licin.

Deden dan Deni menyampaikan duka mendalam atas musibah yang menimpa warga. “Kami turut berduka atas korban jiwa yang terjadi. Semoga keluarga diberi ketabahan,” ucapnya.

Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

Menurut prakiraan BMKG, intensitas hujan masih akan tinggi dalam beberapa hari ke depan. Warga pun diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan longsor.

Deden menegaskan bahwa pihaknya akan menjalin koordinasi lebih erat dengan instansi provinsi maupun pusat, mengingat beberapa aliran sungai berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Meski kewenangan terbatas, kami akan tetap lakukan upaya mitigasi secepat mungkin. Penanganan harus terpadu, tak boleh lagi berjalan parsial,” pungkasnya. (Edo)

Redaktur : Andra Permana

Berita Terkait

Back to top button
error: Content is protected !!