AdvertorialKabupaten SukabumiPertanian

Akibat Corona, Bisnis Tanaman Hias Kabupaten Sukabumi Lesu

Reporter : Andra Permana

Sukabuminow.com || Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah melanda dunia lebih dari empat bulan terakhir. Selain banyak nyawa melayang, sektor ekonomi juga mendapat hantaman keras akibat terdampak virus asal Kota Wuhan, Tiongkok tersebut.

Sektor pertanian non pangan, menjadi salah satu sektor terdampak paling parah Covid-19. Seperti bisnis tanaman hias di Kabupaten Sukabumi yang hidup segan mati tak mau. Padahal sejauh ini, tanaman hias asal Kabupaten Sukabumi kerap membanjiri pasar ekspor.

“Sektor pertanian pangan seperti padi masih produksi meski di tengah pandemi Covid-19. Tapi untuk non pangan khususnya tanaman hias ini sangat terdampak parah. Bahkan banyak petani tanaman hias yang alih profesi,” tutur Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Dosen Karmana, saat ditemui Sukabuminow.com di ruangannya, Selasa (2/6/20).

Ia menjelaskan, alih profesi terpaksa dijalani para petani tanaman hias di Kabupaten Sukabumi ke sektor pertanian lainnya seperti sayur mayur. Namun karena tidak biasa, banyak yang gagal.

“Di Kabupaten Sukabumi ada asosiasi petani tanaman hias. Isinya sekitar 20 kelompok tani. Mayoritas alih profesi sesuai usulan kami. Tapi ya itu dia, tidak terbiasa akhirnya kurang berhasil,” ujarnya.

Di tempat sama, Kepala Seksie Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Deni Ruslan, menambahkan, kerugian yang dialami para petani tanaman hias di Kabupaten Sukabumi akibat pandemi Covid-19 sangat besar.

“Sangat besar kerugiannya. Hampir mendekati lumpuh kegiatan pertanian tanaman hias kita,” terangnya.

Ia mencontohkan, tanaman hias jenis Krisan biasa terjual 25 juta potong per tahun untuk ekspor maupun pasar lokal. Namun saat ini, semua hanya tinggal kenangan. Lain Krisan lain pula tanaman hias Dracena, yang bahkan dapat terjual hingga belasan juta potong setiap tahunnya.

“Untuk Dracena, biasanya terjual 50 kontainer per tahun untuk ekspor. Per kontainer berisi 250 ribu Dracena. Sekarang, semua terhantam parah,” jelas Deni.

“Semoga pandemi segera berlalu dan para petani tanaman hias dapat kembali produktif seiring kembali menggeliatnya perekonomian dunia,” pungkasnya.

Editor : Mulya H || E-mail Redaksi : sukabuminow8@gmail.com

Berita Terkait

Back to top button