Kabupaten SukabumiPemerintahan

Tak Puas Hasil Audiensi, Massa Pendukung Balon Kades Akan Tempuh Jalur Hukum

Sukabuminow.com || Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, angkat bicara terkait aksi yang dilakukan tim pendukung Bakal Calon Kepala Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Senin (11/9/23) kemarin.

“Kita ketahui tanggal 5 September itu ada penetapan balon, jadi sudah ada keputusan. Makanya kita pertemukan mereka dengan panitia pelaksana uji kompetensi dalam audiensi,” tutur Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah, Selasa (12/9/23).

Hodan menjelaskan, hasil audiensi tidak menemukan titik temu. Massa akan membawa permasalahan tersebut ke ranah hukum.

“Endingnya dengan pertanyaan waktu yang panjang akhirnya karena ini keputusan final, bahkan panitia telah mengatakan balon menjadi calon pun demikian, audiens akan tetap nantinya dibawa ke ranah hukum,” tandasnya.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menggeruduk Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMD) di Jalan Kiaralawang, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Senin (11/9/23). Massa mengutarakan ketidakpuasannya setelah bakal calon Kades yang diusungnya tidak lolos uji kompetensi.

Massa menuntut DPMD untuk melakukan seleksi ulang karena dianggap ada kecurangan. Audensi sempat digelar, namun massa terus berorasi bahkan sempat ada gesekan setelah massa tersinggung oleh ucapan ketua panitia tingkat desa.

“Ingin punya keadilan saja, pas kemarin itu ada keganjilan dan kejanggalan. Kenapa yang sakit lolos. Kenapa pilihan kami yang normal, berpengalaman jadi RW gak lolos. Itu yang tiga kali ikut pemilihan gagal masuk. Itu yang bikin kami ganjil, kenapa pilihan kami enggak,” ujar Wina Sintia Dewi, salah satu massa aksi, kemarin.

Wina menjelaskan, terdapat tujuh calon di Desa Karangtengah. Sesuai aturan, desa yang memiliki lebih dari lima calon, harus melalui proses uji kompetensi. Hasilnya, dua bakal calon gugur, salah satunya Moch Silmi Nurjaya Yang diusung massa tersebut. Mereka menyebut Silmi lebih kompeten karena sudah terbukti selama menjabat sebagai Ketua RW.

“Kami menuntut ujian seleksi kembali dilaksanakan. Massa yang datang hampir 400 sampai 500 orang, ini tidak semua karena hari Senin. Kalau hari libur bisa sampai 1000 sampai 2000 bisa masuk ke sini. Saya itu pengen punya pemimpin yang amanah. Usungan kami kenapa dijegal, apa salahnya. Sedangkan semuanya sudah sempurna,” keluhanya.

“Pak Silmi pilihan kami itu sebetulnya tidak ambisi untuk jadi kepala desa, cuma warga pingin. Karena dia sudah menjabat Ketua RW selama delapan tahun lebih, kepake sama masyarakat. Saya ingin kebenaran keadilan, saya tidak ingin dipimpin yang korup-korup yang ada di atas yang dibeking oleh dewan,” pungkasnya.

Editor : Andra Permana

Berita Terkait

Back to top button