Pabrik RDF Sukabumi Hampir Siap! Solusi Atasi Sampah Capai 230 Ton Per Hari

Sukabuminow.com || Persoalan sampah di Kabupaten Sukabumi terus menjadi perhatian serius. Volume sampah yang terus meningkat menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah dalam mengelola lingkungan yang bersih dan sehat. Sebagai solusi, Pemerintah Kabupaten Sukabumi berkolaborasi dengan PT Cahaya Yasa Cipta (CYC) Thailand untuk membangun pabrik Refuse-Derived Fuel (RDF) di TPST Cimenteng, Kecamatan Cikembar.
Pabrik RDF ini diharapkan mampu mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif, sekaligus mengurangi jumlah sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cimenteng. Dengan target operasional penuh, pabrik ini diproyeksikan dapat mengolah sekitar 220–230 ton sampah per hari.

Progres Pembangunan Hampir Rampung
Dalam rapat pembahasan progres pembangunan dan kesiapan operasional RDF yang digelar di Bale Jayaniti, Kota Sukabumi, Rabu (12/3/25), Bupati Sukabumi Asep Japar, didampingi Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, meninjau perkembangan proyek ini. Hadir pula Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi, Prasetyo.
Indra Leksono, General Manager Administration PT CYC, mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik RDF telah mencapai 90 persen dan saat ini sedang dalam tahap uji coba pengolahan sampah.
“Proses pemisahan dan pemanfaatan sampah sudah mulai berjalan dengan baik. Kami optimis dalam waktu dekat RDF ini bisa segera beroperasi penuh,” ujarnya.
Sampah: Masalah Lama yang Butuh Solusi Nyata
Kabupaten Sukabumi selama ini menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. TPA Cimenteng sudah mengalami kelebihan kapasitas, sementara produksi sampah terus meningkat. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini berisiko menyebabkan masalah lingkungan yang lebih besar, seperti pencemaran air, udara, hingga bencana banjir akibat tumpukan sampah di sungai dan drainase.
Dengan beroperasinya pabrik RDF, diharapkan bukan hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga menghasilkan bahan bakar alternatif yang bisa dimanfaatkan industri. Langkah ini sejalan dengan target Sukabumi dalam mendukung program net zero emission pada tahun 2050.
Peran Masyarakat dalam Keberhasilan Pengelolaan Sampah
Namun, solusi teknologi saja tidak cukup. Keberhasilan pengelolaan sampah di Sukabumi tetap bergantung pada peran aktif masyarakat dalam memilah dan mengurangi sampah sejak dari sumbernya. Tanpa kesadaran kolektif, pabrik RDF sekalipun akan kewalahan dalam menangani limbah yang terus bertambah.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Edukasi mengenai pengelolaan sampah berbasis masyarakat menjadi bagian penting dalam upaya mengurangi beban TPA dan memaksimalkan manfaat dari teknologi RDF ini.
Sebagai langkah selanjutnya, pemerintah akan terus memantau kesiapan operasional pabrik RDF agar dapat segera berfungsi secara maksimal dan menjadi model solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Sukabumi. (Andry Hidayat)
Redaktur : Andra Permana