Kabupaten SukabumiPendidikan

Semangat Belajar di Tengah Derita : Pelajar di Palabuhanratu Belajar di Tenda Darurat

Sukabuminow.com || Ratusan pelajar Yayasan Miftahul Barokah di Kampung Gempol, Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, harus berjuang melanjutkan kegiatan belajar mengajar (KBM) setelah libur panjang. Namun, perjuangan itu dilakukan dalam kondisi penuh keprihatinan. Gedung sekolah mereka rusak parah akibat bencana pergerakan tanah pada 4 Desember 2024 lalu, sehingga kegiatan belajar terpaksa dipindahkan ke tenda darurat di sekitar SDN Batu Nunggul.

Kondisi ini tak menyurutkan semangat para pelajar tingkat RA, MDTA, dan MTs tersebut. Di bawah tenda darurat yang sederhana, mereka tetap gigih menuntut ilmu. Para pengajar pun menunjukkan dedikasi luar biasa dengan memberikan pelajaran secara maksimal, meskipun fasilitas sangat terbatas.

Camat Palabuhanratu, Deni Yudono, menyampaikan rasa apresiasinya terhadap semangat belajar para pelajar Yayasan Miftahul Barokah. “Saya sangat terharu dan bangga melihat semangat anak-anak ini. Meski dalam keterbatasan, mereka tetap belajar dengan penuh antusias. Ini adalah pelajaran bagi kita semua untuk tidak menyerah pada keadaan,” ujar Deni, Kamis (9/1/25).

Deni juga menyatakan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam. “Kami sedang berupaya mencari solusi agar para pelajar ini dapat belajar di tempat yang lebih layak. Saat ini, kami tengah berkomunikasi dengan pihak SDN Batu Nunggul untuk memindahkan kegiatan belajar mereka ke sana,” tambahnya.

Rencananya, para pelajar tingkat MD dan MTs akan diupayakan menggunakan gedung SDN Batu Nunggul pada siang hari, setelah selesai digunakan oleh siswa SD pada pagi hari.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Kadis Pendidikan Kabupaten Sukabumi (Nandang Eka Nugraha). Beliau sudah mengizinkan SDN Baru Nunggul digunakan untuk KBM MDTA dan MTs setelah KBM SD selesai. Tinggal melanjutkan koordinasi ke pihak SDN Batu Nunggul untuk menindaklanjutinya,” tegasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Sukabuminow.com, pelajar RA Yayasan Miftahul Barokah berjumlah 35 orang, sementara pelajar MDTA berjumlah 51 orang, dan pelajar MTs berjumlah 55 orang.

Bencana pergerakan tanah yang disebabkan oleh longsornya tebing Sungai Citarik telah meninggalkan duka mendalam bagi warga Desa Cikadu. Namun, semangat yang ditunjukkan oleh anak-anak Yayasan Miftahul Barokah membuktikan bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas, meskipun dalam situasi sulit. (Edo)

Editor : Andra Permana

Berita Terkait

Back to top button