Peserta Seleksi Paskibraka Meninggal Dunia, Kesbangpol Kabupaten Sukabumi Beber Kronologi

Sukabuminow.com || Seorang pelajar berinisial K meninggal dunia saat mengikuti seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kabupaten Sukabumi tahun 2024 di Lapang Cangehgar Palabuhanratu, Jumat (19/4/24). Pelajar tersebut merupakan siswi asal Kecamatan Gunungguruh yang menimba ilmu di SMAN 1 Cisaat.
Baca Juga :
- Kabupaten Sukabumi Zero Accident di Libur Lebaran 2024, Badri Suhendi Ucap Syukur
- Resmi, Mojang Jajaka Kabupaten Sukabumi 2024 Terpilih
“Ya, saya baru dapat info sementara tadi pagi ada kejadian siswi SMAN 1 Cisaat sedang seleksi pingsan ketika olahraga pagi. Kemudian oleh panitia seleksi dibawa ke rumah sakit dan info lanjutannya meninggal dunia,” tutur Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah V Provinsi Jawa Barat (Jabar), Lima Faudiamar.
Dihubungi terpisah, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sukabumi, Tri Romadhono melalui keterangannya mengatakan, peristiwa itu bermula saat tahapan seleksi memasuki test lari samapta, Jumat pagi. K pingsan usai menjalani test tersebut selama kurang lebih 12 menit.
“Sebelumnya lari tes samapta itu juga di cek kesehatan lagi, detak jantung dan segala macam bagaimana keluhannya tidak ada. Dan larilah beserta peserta yang lain, setelah 12 menit yang bersangkutan sepertinya keluhan itu tidak disampaikan ke panitia,” ucap Tri.
Setelah itu, kata Tri, K pingsan hingga kejang-kejang. Tim medis yang mendampingi di setiap tahapan seleksi Paskibraka langsung memberikan pertolongan medis dan mengevakuasinya ke RSUD Palabuhanratu. Namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
“Ini baru pengalaman pertama ya. In Syaa Allah, saya dengan Pak Camat Gunungguruh nanti ke rumah duka di Gunungguruh,” terangnya.
Lebih jauh Tri menjelaskan, pada Rabu kemarin, K masih terlihat sehat dan mengikuti kegiatan. Yang bersangkutan lolos tes kesehatan dan tes parade yang digelar Kamis. Selain kesehatan yang bagus, kata Tri, K juga dinyatakan lolos menjadi peserta seleksi karena memiliki tinggi badan dan postur yang bagus.
“Sebelum tes lari kesamaptaan tadi pagi, diawali dengan sarapan seperti biasa SOP kita. Kemudian menuju Lapang Cangehgar untuk pelaksanaan tes, yang bersangkutan nomor dada 066 dengan disematkan waktu pembuatan tes waktu CAT seminggu sebelumnya,” bebernya.
“Yang bersangkutan telah melewati beberapa kali tahap. Minggu sebelumnya dilaksanakan tes wawasan kebangsaan bela negara pendidikan Pancasila. Itu sistemnya CAT tes lewat handphone anak oleh BPIP pusat. Kita tidak ikut di dalamnya. Jadi yang menentukan dari pusat melalui CAT ASN itu beliau lolos,” tandasnya. (Edo)
Editor : Andra Permana