Lari Kencang Diarpus Kabupaten Sukabumi, Kembali Suguhkan Inovasi Baru
Sukabuminow.com || Inovasi cemerlang kembali disuguhkan Dimas Arsip Dan Perpustakaan (Diarpus) Kabupaten Sukabumi. Kali ini, perangkat daerah di bawah komando Eman tersebut memanfaatkan teknologi yang semakin maju untuk meningkatkan kinerja.
Minggu (2/7/23) kemarin, Diarpus Kabupaten Sukabumi melaunching program bernama Mashtaka yang merupakan padanan dari Mari Sharing Bersama Perpustakaan. Mashtaka merupakan sinisiar atau podcast milik Diarpus Kabupaten Sukabumi.
“Alhamdulillah sekarang kami punya podcast bernama Mashtaka. Itu terinspirasi dari bahasa Sunda yakni mastaka, yang artinya sirah atau kepala,” terang Kepala Diarpus Kabupaten Sukabumi, Eman, melalui Kepala Bidang Perpusatakaan, Yana Chefiana, Senin (3/7/23).
Kehadiran podcast berjudul Mashtaka tersebut, kata Yana, diharapkan akan menjadi sarana untuk menyampaikan semua pemikiran di dalam kepala para narasumber kepada khalayak, baik masyarakat Sukabumi, Jawa Barat, hingga Indonesia.
“Isi kepala itu bisa berupa ide, pengalaman, atau nasihat, untuk pembangunan Kabupaten Sukabumi khususnya, Jawa Barat, bahkan Indonesia pada umumnya,” beber Yana.
Yana menegaskan, terdapat beberapa hal yang tidak boleh disampaikan dalam podcast Mashtaka tersebut. Di antaranya narasumber dilarang untuk menyampaikan sifat takabur atau sombong serta merasa lebih baik dibandingkan yang lainnya.
“Dalam bahasa Sunda itu tidak boleh gede hulu asa aing uyah kidul. Harus dan wajib tetap mengedepankan sifat depe-depe handap asor,” jelasnya.
Launching Mashtaka Minggu (2/7/23) kemarin, diwarnai dengan kehadiran sosok yang terkenal sebagai artis dan politisi sebagai narasumber, Desy Ratnasari. Pemilihan Desy sebagai narasumber, kata Yana, dengan pertimbangan posisi Desy yang berada di Komisi X DPR RI yang memiliki mitra kerja Perpustakaan Nasional.
“Kehadiran Teh Desy diharapkan bisa menjembatani kebutuhan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sukabumi di tingkat pusat. Sebab kami membutuhkan banyak hal untuk meningkatkan kinerja kami,” tegasnya.
Beberapa kebutuhan mendesak Diarpus Kabupaten Sukabumi disampaikan Eman dan Yana kepada Desy. Di antaranya kebutuhan sarana perpustakaan digital, serta perpustakaan keliling dan bantuan buku terkini.
“Sukabumi terlalu luas dengan 47 kecamatan yang terpetakan dalam tujuh eks kewedanaan. Sehingga diharapkan perpustakaan ada di setiap eks kewedanaan dan harus ditopang dengan tujuh mobil perpustakaan keliling,” bebernya.
Ia menilai, perpustakaan harus ada dan tersedia di setiap desa. Namun sisi politis, kerap mewarnai perjalanan perpustakaan di desa. Yana menyebut, seringkali karena ada pemilihan kepala desa, begitu ada pemenang pengelola perpustakaan dan perangkat desa lainnya diganti. Sehingga menurutnya, agak susah untuk menjaga konsistensi perpustakaan tingkat desa.
“Podcast Mashtaka diharapkan bisa diakses di YouTube atau pada aplikasi spotify pada android para Ngejaters. Ngejaters merupakan pemiarsa akun YouTube-nya Diarpus, yakni Ngejat Channel. Ngejat diambil dari kata Diarpus Ngejat atau Diarpus Ngembangkeun Jati Dirina, begitu,” pungkasnya. (Mulya H)
Editor : Andra Permana