Implementasi Kalibunder Hiber, Panen Kedelai di Musim Kemarau

Sukabuminow.com || Musim kemarau yang melanda beberapa bulan terakhir tak membuat sektor pertanian di Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi berhenti. Para petani dibawah bimbingan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kalibunder terus melakukan inovasi, di antaranya melalui program tanam sisipan kedelai dan jagung.

Koordinator BPP Kalibunder, Nidah Wasipah mengatakan, program tersebut dijalankan dengan menanam kedelai di sela tanam jagung. Kegiatan dilakukan di lahan milik kelompok tani (Poktan) Rasa di Kampung Tegallega, Desa Sukaluyu, Kecamatan Kalibunder.

“Alhamdulillah tadi kita sudah melakukan panen kedelai yang ditanam di sela tanaman jagung. Potensinya sangat menjanjikan,” tutur Nidah melalui WhatsApp,” Senin (21/8/23).
Ia menjelaskan, program tersebut diaplikasikan di lahan seluas 5 hektare. Potensi yang dihasilkan antara 0,97 ton hingga 1,2 ton per hektare.
“Masa tanam kedelai hingga panen itu 45 hari. Saat ini jagung yang ditanam baru berusia tiga bukan. Jagung akan dipanen sekitar awal November nanti,” ujarnya.
Di tempat sama Camat Kalibunder, Deni Yudono mengaku bersyukur dapat menyaksikan panen kedelai kendati di musim kemarau. Menurutnya, hal itu akan membantu perekonomian para petani di wilayah yang dipimpinnya.
“Jagungnya dapat, kedelainya juga dapat. Program ini sangat menguntungkan para petani. Kami Forkopmcam Kalibunder sangat mengapresiasi inovasi dari BPP Kalibunder ini,” ungkap Deni dalam kegiatan yang dihadiri Kapolsek Kalibunder, Iptu Taufik Hadian, dan Danramil Jampangkulon, Kapten Darkina itu.
Saat ini, kata Deni, harga jual kedelai dari petani berkisar antara 7.500 rupiah hingga 8.000 rupiah per kilogram. Selain kepada pengepul, kedelai tersebut juga dijual kepada CV. Sumur Bandung Surade yang telah memiliki perjanjian kerja sama.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama BPP Kalibunder dalam program ini. Untuk para petani, tetap semangat mengelola lahan pertanian apapun yang terjadi. Dan semoga hujan segera turun,” pungkasnya. (Denden)
Editor : Andra Permana