AdvertorialKabupaten SukabumiPemerintahanSeni Dan Budaya

Hari Nelayan Palabuhanratu 2025 di Alun-Alun Gadobangkong, Panitia Siap Jalankan Amanat DLH

Sukabuminow.com || Peringatan Hari Nelayan Ke-65 di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, tahun ini akan terasa berbeda. Setelah bertahun-tahun sebelumnya digelar di Dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP), untuk pertama kalinya acara dipindahkan ke ikon baru kota laut ini, yakni Alun-Alun Gadobangkong.

Pemindahan lokasi ini bukan tanpa alasan. Kondisi dermaga yang belum sepenuhnya pulih pascabencana banjir menjadi pertimbangan utama. Selain alasan keamanan, momentum ini juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan Alun-Alun Gadobangkong sebagai ruang publik baru kebanggaan masyarakat Palabuhanratu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Prasetyo, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memberikan izin penggunaan Alun-Alun Gadobangkong kepada panitia Hari Nelayan. DLH sebagai pengelola resmi kawasan tersebut menetapkan izin hingga 31 Mei 2025, dengan sejumlah catatan penting yang wajib dipatuhi panitia.

“Fasilitas harus dijaga, kebersihan terpelihara, aset diamankan, dan apabila ada kerusakan, harus diganti. Itu semua menjadi syarat mutlak,” tegas Prasetyo, Sabtu (9/5/25).

Sementara itu Ketua Panitia Hari Nelayan Ke-65, Nandang, menyatakan kesiapan penuh menjalankan amanat DLH. Kepala Desa Jayanti, Palabuhanratu, itu menyebut panitia berkomitmen menjaga kepercayaan yang diberikan.

“Kami sudah menghadap Pak Bupati untuk meminta petunjuk, lalu diarahkan ke DLH. Setelah izin turun, kami langsung bergerak. Semua catatan DLH akan kami jalankan dengan penuh tanggung jawab,” ungkap Nandang.

Secara teknis, puncak acara Hari Nelayan akan berlangsung pada 21 Mei 2025 dengan prosesi upacara adat sebagai acara utama. Lokasi panggung direncanakan di tengah-tengah alun-alun. Panitia juga telah menyiapkan sistem keamanan dan pengamanan aset, termasuk barikade untuk melindungi landmark Alun-Alun Gadobangkong.

Selain itu, perbaikan teknis juga dilakukan. “Di beberapa titik ada lubang bekas abrasi. Itu sudah kami uruk dengan sekitar 50 dumptruk tanah,” kata Nandang.

Panitia berharap pelaksanaan Hari Nelayan kali ini tidak hanya sukses secara acara, tapi juga memperkuat identitas budaya dan pariwisata Palabuhanratu.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin tunjukkan bahwa Palabuhanratu terus berbenah. Alun-Alun Gadobangkong adalah ruang bersama, dan kami ingin kegiatan ini jadi bagian dari promosi positif untuk daerah,” pungkasnya.

Reporter: Ade F
Redaktur: Andra Permana

Berita Terkait

Back to top button
error: Content is protected !!