AdvertorialKabupaten SukabumiPemerintahan

Dukung Revalidasi CPUGGp, BPBD Sukabumi Genjot Kesiapsiagaan dan Data Mitigasi

Sukabuminow.com || Menyambut revalidasi Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) pada September 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mengambil peran krusial dalam menunjang aspek mitigasi kebencanaan. Sebagai salah satu indikator penting dalam penilaian UNESCO, kesiapsiagaan terhadap potensi bencana di kawasan geopark menjadi bagian yang tak bisa diabaikan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Agung Koswara, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan serangkaian langkah strategis sejak tahun 2022 hingga 2024. Langkah tersebut meliputi penyusunan dan pengumpulan data mengenai upaya mitigasi kebencanaan di wilayah yang masuk dalam cakupan CPUGGp.

“BPBD bertugas menyiapkan data tentang kegiatan mitigasi yang telah kami lakukan, mulai dari edukasi kebencanaan melalui kegiatan KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi), hingga pemasangan rambu-rambu rawan bencana di titik-titik strategis dalam kawasan geopark,” jelas Agung, Rabu (9/4/25).

Menurutnya, edukasi kebencanaan dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti sosialisasi ke sekolah, pelatihan masyarakat tangguh bencana, serta simulasi evakuasi. Langkah ini bertujuan membangun budaya sadar risiko di tengah masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana, seperti gempa bumi, longsor, dan tsunami.

“Sejak 2022, kami terus menyasar kelompok rentan dan komunitas lokal, terutama yang tinggal di wilayah pesisir selatan dan area perbukitan. Kami ingin memastikan bahwa mereka tidak hanya tahu potensi bencana, tetapi juga tahu bagaimana merespons dengan benar,” tambahnya.

Tak hanya itu, BPBD juga memastikan keberadaan rambu evakuasi dan papan informasi kebencanaan sebagai penunjang visual di lapangan. Instalasi ini dilakukan secara bertahap berdasarkan skala kerawanan dan aksesibilitas kawasan.

“Rambu dan papan informasi sudah mulai kami pasang di sejumlah geosite dan jalur evakuasi. Ini penting sebagai bagian dari upaya nyata membangun kesiapsiagaan berbasis komunitas dan ruang,” ungkap Agung.

Dalam konteks revalidasi, Agung menegaskan kesiapan penuh BPBD untuk mendukung suksesnya proses tersebut. Ia menyebutkan bahwa pihaknya aktif terlibat dalam koordinasi lintas sektor dan siap menghadirkan data dukung yang relevan dan terverifikasi.

“Kami menyadari bahwa status geopark bukan hanya tentang keindahan alam, tapi juga tentang bagaimana kita mengelola risiko. Maka dari itu, BPBD siap hadir sebagai mitra strategis yang memastikan aspek keselamatan masyarakat benar-benar menjadi perhatian bersama,” tegasnya.

Ia juga menyambut baik arahan Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi yang juga Ketua Badan Pengelola CPUGGp, Ade Suryaman, yang menekankan pentingnya sinergi dan responsivitas seluruh perangkat daerah. Baginya, kolaborasi lintas sektor adalah kunci agar CPUGGp bukan hanya lolos revalidasi, tetapi juga tumbuh sebagai kawasan berkelanjutan yang tahan terhadap bencana.

Sebagai informasi, CPUGGp telah menjadi bagian dari Global Geopark Network sejak tahun 2018. Namun status itu harus diperbarui setiap empat tahun melalui proses revalidasi, di mana berbagai aspek termasuk konservasi, edukasi, infrastruktur, dan mitigasi bencana menjadi bahan evaluasi utama oleh asesor UNESCO. (Edo)

Redaktur : Andra Permana

Berita Terkait

Lihat juga
Close
Back to top button