Pencarian Dua Pemancing Hilang di Pantai Cikeueus Sukabumi Diperluas, Ombak Tinggi Hambat Tim SAR
Sukabuminow.com || Suasana di pesisir selatan Sukabumi berubah mencekam sejak Minggu (16/11/25) pagi. Dua pemancing, Ujang Agus (40 th) dan Deni Setiawan (35 th), hilang terseret ombak raksasa saat tengah memancing di atas batu karang Pantai Cikeueus, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas. Tragedi itu terjadi begitu cepat, meninggalkan kepanikan dan ketidakpastian bagi keluarga serta warga sekitar.
Insiden bermula sekitar pukul 08.00 WIB. Di tengah hembusan angin kencang dan gelombang laut yang mulai meninggi, tiba-tiba datang hempasan ombak besar yang langsung menghantam lokasi kedua korban berdiri. Deru gelombang yang memecah karang membuat mereka kehilangan keseimbangan. Dalam hitungan detik, keduanya terpeleset, terseret arus kuat, dan raib ditelan samudra selatan yang terkenal ganas.
Sejak laporan diterima, Basarnas langsung mengoordinasikan operasi SAR besar-besaran. Pencarian digelar kembali pada Senin (17/11/25) dengan melibatkan penyisiran laut menggunakan perahu karet, pemantauan garis pantai dari darat, serta pengintaian udara melalui Drone Thermal guna memperluas jangkauan visual. Namun, upaya itu tidak mudah. Cuaca ekstrem, angin liar, dan gelombang tinggi terus menghalangi laju tim di lapangan.
Desiana Kartika Bahari, Kepala Kantor SAR Jakarta sekaligus SAR Mission Coordinator (SMC), memastikan seluruh personel bekerja tanpa kendur meski kondisi perairan sangat berbahaya.
“Kondisi ombak besar memaksa tim bergerak sangat hati-hati. Namun operasi pencarian tetap kami optimalkan demi menemukan kedua korban,” tegasnya dalam keterangan resmi, Senin (17/11/25).
Puluhan personel SAR gabungan disiagakan sepanjang pantai. Mobilisasi dari berbagai unsur, di antaranya Basarnas, Polairud, TNI, BPBD Kabupaten Sukabumi, relawan, serta warga pesisir, membentuk rantai koordinasi yang terus bergerak. Setiap titik yang berpotensi menjadi lokasi hanyutan diperiksa satu per satu.
Meski jam terus berlalu, tanda-tanda keberadaan kedua korban belum juga ditemukan. Setiap gelombang yang menghantam karang seolah membawa harapan sekaligus kekhawatiran baru.
Operasi SAR dijadwalkan berlanjut hingga beberapa hari mendatang, mengikuti standar pencarian korban tenggelam di perairan terbuka. Jika cuaca tidak bersahabat, Basarnas menyiapkan skenario perluasan area pencarian agar kemungkinan ditemukannya korban tetap terbuka.
Bagi keluarga, setiap detik menjadi penantian panjang. Bagi tim penyelamat, waktu adalah unsur yang tak boleh disia-siakan. Laut selatan Sukabumi, dengan segala keganasannya, kini menjadi arena pacu antara harapan dan kenyataan.
Reporter: Ade F
Redaktur: Andra Permana




