Bupati Sukabumi Ajak MUI Berperan Menjawab Persoalan Umat

Sukabuminow.com || Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi untuk terus berperan aktif menjawab persoalan umat, terutama di sisi penegakan syariat Islam.

Hal tersebut disampaikan Marwan saat menghadiri tasyakuran Milad MUI Ke-48 di Gedung Dakwah dan Islamic Center Cisaat, Sabtu (5/823).
“Potensi yang dimiliki MUI ini harus bisa menjawab persoalan umat,” ujarnya.
Di milad MUI Kabupaten Sukabumi yang bertema ‘Memperkokoh Persatuan Dalam Bingkai Keberagaman Menuju Indonesia Yang Lebih Sejahtera Dan Bermartabat’ itu, Marwan juga menegaskan bahwa pemerintah daerah selalu mendorong dari sisi kebijakan, agar kehadiran MUI benar-benar dirasakan dan dapat menjawab persoalan umat.
“Peran MUI harus luar biasa, makanya kita dorong. Apalagi Kabupaten Sukabumi memiliki visi religius. Dimana untuk mewujudkan visi tersebut tak bisa maksimal ketika dilakukan pemerintah saja,” tandasnya.
“Sisi religius ini tidak bisa sekadar oleh pemerintah. MUI pun harus terlibat untuk kemaslahatan umat. Lewat kebersamaan, mari wujudkan Sukabumi yang sejahtera dan bermartabat,” sambungnya.
Marwan juga meminta MUI untuk selalu mengingatkan pemerintah. Terutama dari sisi kebijakan yang berkaitan dengan aqidah.
“MUI harus dan semoga bisa mengingatkan pemerintah di setiap pengambilan kebijakan, terutama yang menyangkut hal akidah,” katanya.
“Bersyukur kita dapat bersilaturahmi dalam kegiatan ini. Semoga tasyakur ini membawa keberkahan,” harapnya.
Sementara itu Wakil Ketua Umum MUI Kabupaten Sukabumi, UK Anwarudin, mengaku bersyukur dengan adanya sinergitas dan dukungan pemerintah yang sangat luar biasa terhadap MUI. Sehingga MUI Kabupaten Sukabumi dapat berkiprah dengan baik.
“Sinergitas yang kokoh antara MUI, pemerintah, TNI, Polri, serta ormas keagamaan dapat terus terjalin dengan baik,” ujarnya.
Apalagi, lanjutnya, tantangan MUI ke depan semakin tinggi. Baik secara internal maupun eksternal. Khususnya di bidang teknologi informasi yang semakin canggih dan cepat. Yang memerlukan filter dari MUI.
“Derasnya informasi yang luar biasa, menjadi tantangan bagi kita semua. Apalagi tidak semua orang telah memiliki aqidah yang kuat. Maka dari itu, MUI mencoba meracik metoda dakwah agar relevan dan diterima kaum milenial. Sehingga dapat memfilter arus informasi yang kurang tepat. Ini pun dapat diwujudkan secara baik lewat sinergitas yang luar biasa,” pungkasnya. (Ridwan HMS)
Editor : Mulya H
