Tongkang ‘Pencabut Nyawa’ di Perairan Sawarna
Sukabuminow.com || Nasib memilukan menimpa tiga nelayan asal Kampung Jujuluk, Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (24/11/18).
Abdulloh (40), Amit Sumitra (45), dan Karyat (60), terhempas dari perahu saat melaut akibat perahu yang mereka gunakan tertabrak tongkang pengangkut batu bara tujuan PLTU Jawa Barat 2 Palabuhanratu, Sabtu (24/11/18). Bahkan, nama terakhir meninggal dunia.
“Kami menerima kabar mereka tertabrak tongkang. Amit Sumitra membawa Abdulloh dan pak Karyat dengan cara berenang ke pinggir. Ketiganya masih ada hubungan darah. Pak Karyat ayah dari Amit Sumitra. Sedangkan Abdulloh juga masih keponakannya,” ungkap Ujang, salah satu keponakan Karyat, Minggu (25/11/18).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, musibah tersebut terjadi di perairan Sawarna, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (24/11/18) sekitar pukul 17.00 WIB. Kapal yang tengah menarik tongkang melintas dan menabrak perahu ketiga nelayan tersebut hingga perahu itu terbelah dua.
“Pak Karyat meninggal dunia. Sementara Amit Sumitra dirawat di RSUD Palabuhanratu akibat kelelahan berenang membawa dua korban lainnya. Sedangkan Abdulloh masih shock di rumah,” papar Ujang.
Baca Juga :
- Bawa Gir, Belasan Pelajar Diamankan Satpol PP Kabupaten Sukabumi
- Tingkatkan Kesadaran Bela Negara, Pramuka Nagrak Ikuti Kegiatan Ini
Kejadian itu membuat Supriatna (50), Tokoh Nelayan Pajagan, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, geram. Secara terbuka, ia mengaku sangat terganggu dengan jalur lintas kapal tongkang tersebut.
“Ini bukan yang pertama. Dulu sempat terjadi tapi tidak memakan korban jiwa. Tapi kali ini sangat fatal. Kami ingin tongkang memiliki jalur lain. Jangan sampai ada lagi korban jiwa. Dulu memang sempat ada sosialisasi bahwa akan ada jalur khusus tongkang, namun sampai saat ini belum juga terealisasi,” terangnya.
“Kami juga sempat mendatangi PLTU untuk koordinasi terkait jalur aman tongkang namun hasilnya nihil,” tambahnya.
Ia berharap, pemerintah segera turun tangan untuk mensterilkan atau membuat jalur aman untuk tongkang agar tidak terjadi lagi hal serupa.
“Pokoknya kami minta segera direalisasikan agar tidak ada korban jiwa lagi. Kalau tidak ada tindakan, kami para nelayan khususnya nelayan Pajagan dan Cikembang akan bertindak sendiri,” tutupnya. (Yadi)
Editor : Andra Permana