Lima Warisan Budaya Kabupaten Sukabumi Resmi Jadi WBTB Jabar 2025

Sukabuminow.com || Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi menetapkan lima karya budaya dari Kabupaten Sukabumi sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Barat 2025. Kelima karya budaya ini berasal dari Kasepuhan Adat Banten yang terletak di Kabupaten Sukabumi, menjadi representasi kekayaan tradisi lokal yang sarat makna sejarah.
Sidang penetapan WBTB Jawa Barat berlangsung pada 18-20 Desember 2024 lalu, dengan total 42 karya budaya terpilih dari 67 yang diajukan. Dari Sukabumi, lima tradisi unggulan berhasil mendapatkan pengakuan resmi.

Detail Tradisi yang Diakui
Sekretaris Dinas Budpora Kabupaten Sukabumi, Yanti Irianti, menjelaskan kelima tradisi tersebut :
- Gula Kawung
Tradisi pembuatan gula merah ini tidak hanya melibatkan teknik turun-temurun, tetapi juga merepresentasikan hubungan harmonis masyarakat dengan alam. - Sangu Kabuli
Ritual adat ini dilakukan untuk menyambut tamu agung dengan prosesi penuh makna, mencerminkan keramahan dan penghormatan masyarakat Kasepuhan. - Mulasara nu Ngalahirkeun
Upacara adat kelahiran bayi ini merupakan bentuk syukur sekaligus doa untuk keselamatan sang buah hati dan ibu yang melahirkan. - Tradisi Ngadegkeun Bumi
Ritual ini menandai pembangunan dan pengukuhan lahan sebagai tempat tinggal atau aktivitas lainnya, yang dilakukan dengan penuh khidmat. - Mapag Lisung Anyar
Sebuah permainan rakyat yang menjadi simbol kebersamaan dan kegembiraan masyarakat, khususnya dalam acara-acara adat.
Komitmen Pelestarian
Yanti menegaskan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan tradisi ini melalui program pelindungan, pemanfaatan, pengembangan, dan pelestarian budaya.
“Pemanfaatan karya budaya diarahkan untuk kemajuan masyarakat, sementara pengembangan dilakukan agar kesadaran dan partisipasi masyarakat semakin meningkat. Pelestarian menjadi upaya mentransfer pengetahuan ini kepada generasi muda,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengakuan ini menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Sukabumi. “Kami akan terus menjaga dan mengembangkan tradisi Kasepuhan Adat demi warisan budaya yang lestari,” tutupnya. (Edo)
Editor : Andra Permana