BPBD Ungkap Sebab Angin Kencang Terjang Palabuhanratu

Sukabuminow.com || Angin kencang yang melanda wilayah Pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (6/2/25) pagi, disebabkan oleh siklon tropis Taliah yang terpantau di Samudera Hindia, selatan Jawa Tengah. Fenomena ini berpotensi meningkatkan kecepatan angin serta memengaruhi kondisi cuaca di kawasan pesisir.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Agung Koswara, mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari BMKG, siklon tropis Taliah memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 65 knots atau sekitar 120 km/jam.

“Beberapa hari terakhir, banyak warga merasakan angin yang lebih kencang dari biasanya di Kabupaten Sukabumi. Selain itu, hembusan angin juga terasa lebih dingin pada waktu-waktu tertentu,” ujar Agung saat menghadiri kegiatan di Ruang Terbuka Hijau Pantai Citepus, Palabuhanratu, Kamis siang.
Pentingnya Mitigasi Bangunan di Pesisir
Agung menyoroti pentingnya menyesuaikan bangunan dengan potensi bencana di kawasan pesisir. Menurutnya, idealnya bangunan di wilayah tersebut harus dirancang tahan gempa, kuat terhadap angin kencang, serta sesuai dengan standar keamanan konstruksi yang berlaku.
“Secara aturan, sepadan pantai tidak boleh didirikan bangunan. Namun, kenyataannya banyak bangunan berdiri di area tersebut. Secara hukum, bangunan itu bisa dikategorikan sebagai bangunan liar, tetapi dari sisi kemanusiaan, mereka adalah masyarakat Kabupaten Sukabumi yang harus kita lindungi dari potensi bencana,” jelasnya.
Sebagai upaya mitigasi, BPBD menyarankan warga untuk membangun hunian yang lebih aman dan sesuai dengan kondisi geografis pesisir. Edukasi dan sosialisasi juga terus dilakukan agar masyarakat lebih memahami risiko yang ada.
Imbauan BPBD: Waspadai Cuaca Ekstrem
BPBD Kabupaten Sukabumi mengimbau masyarakat, khususnya yang berada di wilayah rawan bencana seperti daerah pesisir, lereng bukit, dan bantaran sungai, agar lebih waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem.
“Jika cuaca mulai memburuk, hindari daerah rawan bencana seperti pantai saat gelombang tinggi, area pohon besar yang rentan tumbang, serta wilayah rawan longsor dan banjir. Kami terus mengingatkan masyarakat untuk beradaptasi dengan potensi bencana yang ada di Sukabumi,” pungkas Agung. (Edo)
Editor: Andra Permana