Bencana 2024 di Sukabumi : Alarm untuk Mitigasi Lebih Baik di 2025

Sukabuminow.com || Bencana hidrometeorologi diperkirakan masih akan mendominasi di Kabupaten Sukabumi pada 2025. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Medi Abdul Hakim, menyebutkan bahwa potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah kemungkinan besar tetap signifikan. Prediksi ini didasarkan pada pengalaman buruk sepanjang 2024, yang menjadi salah satu tahun dengan dampak bencana terbesar.

Pemulihan dan Perbaikan
Upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi, dibantu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat. Fokus utama saat ini adalah perbaikan ribuan rumah, fasilitas umum, dan lahan pertanian yang rusak akibat bencana sepanjang tahun lalu. “Penanganan penyintas dan perbaikan sarana rusak sedang berjalan,” kata Medi, Sabtu (4/1/24).
Dampak Bencana di 2024
Bencana sepanjang 2024 mencatatkan kerugian material hingga 180 miliar rupiah, dengan ribuan warga terdampak. Sebanyak 9.634 kepala keluarga (23.346 jiwa) terdata menjadi korban, dengan 2.312 kepala keluarga (7.834 jiwa) terpaksa mengungsi dan 574 kepala keluarga (1.526 jiwa) dalam kondisi terancam. Selain itu, 10 orang meninggal dunia, dan dua lainnya hilang.
Kerusakan besar terjadi pada :
Rumah tinggal :
Rusak ringan : 4.027 unit
Rusak sedang : 2.081 unit
Rusak berat : 3.483 unit
Terancam : 660 unit
Terendam banjir : 1.602 unit
Fasilitas umum dan sosial : 452 unit
Lahan pertanian terdampak : 2.175,6 hektare
Frekuensi Bencana
Sebanyak 42 hingga 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi terdampak bencana sepanjang tahun lalu. Banjir tercatat terjadi 296 kali, tanah longsor 359 kali, pergerakan tanah 792 kali, dan angin kencang 42 kali.
Akar Permasalahan
Medi menjelaskan bahwa kerugian besar ini tidak terlepas dari banyaknya bangunan dan fasilitas yang terdampak, mulai dari rumah tinggal hingga lahan pertanian. Bencana yang berulang menunjukkan perlunya mitigasi yang lebih serius.
“Pengalaman buruk 2024 menjadi pelajaran penting bagi Sukabumi untuk mempersiapkan diri lebih baik menghadapi potensi bencana di masa depan.”
“Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan membangun infrastruktur yang lebih tahan terhadap bencana,” pungkasnya. (Edo)
Editor : Andra Permana