Kabupaten SukabumiKriminal dan HukumPeristiwa

Tragedi Aborsi Paksa di Sukabumi: Korban Trauma Berat, Kasus dalam Penyelidikan

Suami Siri Diduga Paksa Minum Jamu Penggugur Kandungan

Sukabuminow.com || Pilu dan getir mengiringi nasib seorang perempuan berinisial GSA (24 th), warga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. la diduga menjadi korban praktik aborsi paksa yang dilakukan oleh suami sirinya, MT. Tragedi ini terjadi di RSUD Palabuhanratu pada Jumat (29/11/24), di saat tubuhnya lemah dan tengah menjalani perawatan akibat sakit yang dideritanya.

Menurut keterangan kuasa hukum korban, Muhammad Tahsin Roy, GSA telah menjalani pernikahan siri dengan MT selama lima bulan. Namun, hubungan yang seharusnya berlandaskan cinta itu justru kerap diwarnai pertengkaran dan kekerasan yang mencabik-cabik batin korban.

“Klien kami memberitahu suaminya bahwa ia sedang mengandung anak mereka. Namun, alih-alih mendapat dukungan, ia justru menerima sikap dingin dan acuh dari keluarga suaminya. Puncaknya, saat korban dirawat akibat stres berat, MT memaksanya meminum jamu dengan alasan untuk kesehatan,” ujar Roy, Senin (27/1/25).

GSA sempat menolak, namun desakan yang tak berujung membuatnya menyerah. Dengan hati penuh keraguan, ia menelan cairan pahit itu. Tak berselang lama, tubuhnya dihantam kontraksi hebat disertai pendarahan. Hasil pemeriksaan medis mengungkapkan kenyataan yang memilukan: jamu itu diduga sengaja diracik untuk menggugurkan janin berusia tujuh minggu yang sedang dikandungnya.

Derita GSA tak berhenti di sana. Kematian janin yang seharusnya ia dekap dengan cinta, justru meluluhlantakkan jiwanya. “Klien kami sangat terpukul. Tangisannya tak kunjung reda. la bahkan beberapa kali mencoba mengakhiri hidupnya. Saat ini, korban menjalani pendampingan intensif dari psikiater,” ungkap Roy, penuh keprihatinan.

Kasus ini telah dilaporkan ke Satreskrim Polres Sukabumi pada Senin, 23 Desember 2024. Roy menegaskan bahwa laporan tersebut dilengkapi bukti kuat, termasuk keterangan medis dan psikiater. “Ini bukan hanya soal kekerasan, tetapi pembunuhan yang disengaja. Kami mendesak aparat hukum segera menangkap pelaku agar keadilan bagi korban dan anaknya yang tak pernah sempat melihat dunia bisa ditegakkan,” tegasnya dengan nada getir.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono, membenarkan adanya laporan tersebut. “Benar, kami telah menerima laporan itu dan saat ini sedang melakukan penyelidikan,” ujarnya singkat, seraya memberikan harapan bahwa keadilan mungkin saja masih ada di tengah kelamnya tragedi ini.

Hingga kini, GSA berjuang mengumpulkan serpihan hidupnya yang telah porak-poranda, berharap suatu saat ia dapat berdiri tegak kembali di bawah bayang-bayang pilu yang melingkupinya. (Edo)

Editor : Andra Permana

Berita Terkait

Back to top button