Esai

Menertawakan Hidup yang Kadang Lucu Tanpa Sengaja

Sukabuminow.com || Kadang-kadang hidup itu seperti komedi yang tidak pernah kita audisi, tetapi kita dipaksa menjadi pemeran utamanya. Setiap hari ada saja kejadian yang membuat kita berpikir, “Ini skrip siapa, ya?” Mulai dari alarm yang selalu lebih disiplin daripada kita, sampai dompet yang entah bagaimana selalu menghilang pada saat terpenting. Kalau dipikir-pikir, mungkin kita memang perlu lebih sering menertawakan hidup, sebelum hidup balik menertawakan kita.

Misalnya, fenomena universal: jatuh terpeleset saat tidak ada satu pun orang yang melihat, tapi begitu kita menoleh memastikan, baru terlihat seseorang yang sedang menahan senyum. Lalu kita pura-pura tidak apa-apa sambil menahan sakit yang menusuk sampai kelihatan bintang lima di mata. Inilah salah satu momen yang mengajarkan bahwa harga diri kadang lebih rapuh daripada sendi lutut.

Belum lagi drama sehari-hari yang melibatkan benda-benda mati. Pintu yang tiba-tiba sulit dibuka hanya ketika kita terburu-buru. Charger yang selalu bisa hilang padahal jelas-jelas tidak punya kaki. Payung yang selalu setia berada di tas saat cuaca terik, tetapi hilang tanpa jejak tepat saat hujan badai turun. Seolah alam semesta sedang bercanda, dan kita hanya bisa ikut ketawa supaya tidak stres.

Ada juga kekonyolan lain yang rasanya sering terjadi tanpa permisi. Kita berusaha terlihat keren saat bertemu seseorang, tetapi justru tersedak air minum. Atau mencoba menunjukkan sikap profesional dalam rapat, namun suara lambung tiba-tiba menyanyikan solo tanpa permintaan. Pada akhirnya, kita sadar bahwa menjadi manusia memang penuh kejutan. Kadang memalukan, tapi selalu punya sisi lucu yang bisa kita kenang.

Salah satu hal paling menghibur dalam hidup adalah kenyataan bahwa ekspektasi jarang selaras dengan kenyataan. Kita membayangkan bangun pagi dengan penuh semangat, olahraga, sarapan sehat, lalu menjalani hari dengan produktif. Tapi yang terjadi? Tombol snooze kembali jadi sahabat sejati, dan sarapan hanya berupa secangkir niat yang belum terealisasi. Namun, justru dari ketidaksempurnaan inilah cerita-cerita lucu bermunculan.

Humor dalam hidup bukan hanya penghibur, melainkan cara untuk tetap waras. Dengan menertawakan diri sendiri, kita belajar untuk tidak terlalu keras pada kegagalan kecil, tidak mudah tersinggung oleh keadaan, dan menerima bahwa hidup memang tidak selalu rapi. Ada ruang untuk spontanitas, kesalahan, dan tawa yang datang dari hal-hal sederhana.

Pada akhirnya, mungkin kita tidak bisa mengendalikan semua hal dalam hidup. Namun, kita bisa memilih sikap: ikut kesal atau ikut tertawa. Menertawakan hidup bukan berarti meremehkan masalah, tetapi memberi napas lega di tengah kesibukan. Kita berjalan terus sambil membawa humor sebagai bekal, agar apa pun yang terjadi, kita tetap punya alasan untuk tersenyum.

Karena selama kita masih bisa tertawa, berarti hidup masih berpihak pada kita, walaupun kadang caranya sedikit usil.

Penulis: Andra
Editor: Andra Permana

Berita Terkait

Back to top button

You cannot copy content of this page