AdvertorialKabupaten SukabumiPertanian

Pertumbuhan Padi Gogo di Ciracap Sukabumi Memuaskan

Sukabuminow.com || Potensi pertanian padi gogo di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terbilang luar biasa. Hal itu diapresiasi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sri Hastuty Harahap.

Tuty mengatakan, luas area tanam padi gogo di Kabupaten Sukabumi mencapai kurang lebih 20 ribu hektare. Luasan itu tersebar di sejumlah wilayah, termasuk di Kecamatan Ciracap.

“Potensinya sangat luar biasa, karena pertanaman padi gogo mencapai 20 ribu hektare tersebar di beberapa kecamatan. Dan kebetulan di Kecamatan Ciracap yang paling tinggi,” tuturnya, Rabu (4/12/24).

Belum lama ini, Kecamatan Ciracap mendapatkan bantuan benih padi gogo dari Kementerian Pertanian RI. Hal itu disyukuri Tuty dan disebutnya akan meningkatkan sektor pertanian padi huma di Ciracap yang telah berjalan baik. Namun, katanya, para petani juga mengharapkan bantuan lain berupa pestisida, herbisida, pupuk, dan traktor roda empat mengingat lahan yang sangat luas.

“Ada dua Poktan yang mendapatkan bantuan, Tani Simpur dan Tani Warung Waru. Masing-masing mendapatkan benih sebanyak 1.250 kilogram untuk luas lahan 50 hektar, jadi keseluruhan 100 hektar. Penanaman secara simbolis sudah dilakukan pada akhir bulan Oktober lalu, ada juga tanam pada bulan November,” terangnya.

Sementara itu Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Ciracap saat ini terus memantau pertumbuhan padi gogo yang ditanam dengan metode tumpang sisip atau tusip di lahan perkebunan kelapa HGU milik PT. Assabaland yang berada di Desa Purwasedar.

“Perkembangan saat ini rata-rata usia tanam sudah mencapai 29 hari dengan hasil pertumbuhan cukup bagus. Tumbuh serempak dan dilihat dari daun serta batangnya sudah berwarna hijau,” Kepala BPP Ciracap, Miftahul Zanah.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Sukabuminow.com, Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, memberikan arahan untukngerakan tanam padi gogo di lahan perkebunan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi darurat pangan serta meningkatkan produktivitas saat Indonesia menghadapi el nino parah sepanjang sejarah. (Ade F)

Editor : Andra Permana

Berita Terkait

Back to top button