Terdampak Cuaca Ekstrem, Delapan Sekolah Terapkan Pembelajaran Daring

Sukabuminow.com || Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan delapan sekolah tingkat SD dan SMP mengalami kerusakan. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah-sekolah terdampak harus dilakukan secara daring demi keselamatan siswa dan tenaga pendidik.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Khusyairin, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah darurat untuk menangani situasi ini. “Kami telah menugaskan seluruh pengawas dan kepala sekolah untuk melakukan pendataan serta melaporkan kondisi sekolah yang terdampak, baik dari segi bangunan, tenaga pendidik, siswa, maupun lingkungan sekitar,” ungkapnya, Jumat (14/3/25).
Laporan tersebut telah dikumpulkan melalui aplikasi yang disiapkan oleh Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan diteruskan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Langkah utama yang kini dilakukan adalah memastikan keamanan seluruh warga sekolah, terutama di lokasi yang mengalami kerusakan parah, seperti bangunan roboh atau terdampak banjir.
Pembelajaran Jarak Jauh Diterapkan
Menindaklanjuti situasi ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi telah menerbitkan surat edaran yang mengatur pelaksanaan pembelajaran bagi sekolah terdampak.
“Sekolah yang mengalami kerusakan berat dan tidak bisa diakses akan menerapkan pembelajaran jarak jauh. Sementara itu, jika hanya akses menuju sekolah yang terganggu — misalnya karena jembatan putus atau jalan longsor — maka hanya siswa yang kesulitan akses yang belajar dari rumah. Sekolah yang masih memungkinkan beroperasi tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka,” jelasnya.
Delapan sekolah yang terdampak berada di tiga kecamatan, yaitu: Kecamatan Simpenan, Kecamatan Palabuhanratu, Kecamatan Lengkong.
Beberapa sekolah bahkan sudah pernah mengalami kerusakan akibat bencana serupa pada Desember lalu dan kini kembali terdampak.
Langkah Rehabilitasi: Prioritas Perbaikan Sekolah
Terkait perbaikan bangunan yang rusak, pihaknya telah memasukkan data sekolah terdampak ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Jika ada anggaran perubahan atau pergeseran dana, maka perbaikan akan diprioritaskan.
“Kami saat ini sedang mendata sekolah yang mengalami kerusakan untuk dimasukkan dalam rencana rehabilitasi. Prosesnya mencakup tiga tahap utama, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan,” tambahnya.
Bupati Sukabumi, Asep Japar pun telah menginstruksikan agar penanganan terhadap sekolah terdampak dilakukan dengan segera.
Bantuan Disalurkan untuk Siswa dan Sekolah
Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi juga memastikan bahwa siswa yang terdampak tidak hanya mendapatkan solusi pembelajaran, tetapi juga bantuan lainnya. Melalui program Disdik Peduli, berbagai bantuan telah disalurkan, termasuk dari Kementerian Pendidikan, yang menyediakan peralatan belajar sesuai kebutuhan masing-masing sekolah.
Berhubung kejadian ini bertepatan dengan bulan Ramadhan, pemerintah memberikan fleksibilitas dalam pembelajaran. “Ada edaran dari menteri yang mengizinkan sekolah menerapkan pembelajaran lebih fleksibel dengan lebih banyak kegiatan keagamaan,” ujar Khusyairin.
Harapan ke Depan: Pendidikan Tetap Berjalan Meski Ada Kendala
Di tengah tantangan akibat bencana alam, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi berharap agar proses belajar mengajar tetap berjalan dengan baik. Dengan sistem pembelajaran daring, bantuan untuk siswa terdampak, serta perbaikan infrastruktur yang direncanakan, diharapkan kegiatan pendidikan di Sukabumi bisa kembali normal secepatnya.
“Kami akan terus memantau dan memastikan sekolah-sekolah yang terdampak dapat segera kembali beroperasi dengan baik,” pungkasnya. (Andry Hidayat)
Redaktur : Andra Permana