AdvertorialKabupaten SukabumiPemerintahan

Fokus, Pemkab Sukabumi Kejar Target Zero New Stunting

Sukabuminow.com || Pemerintah Kabupaten Sukabumi gencar merealisasikan Zero New Stunting pada 2023 mendatang. Hal itu terlihat dari berbagai kegiatan yang digelar untuk mencari penyebab gangguan pertumbuhan pada anak tersebut.

Terbaru, Diseminasi Hasil Audit Stunting Kabupaten Sukabumi 2022 yang diinisiasi Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi digelar di Aula BKPSDM, Senin, (26/9/22).

“Tujuan audit stunting untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting. Ini upaya untuk pencegahan terhadap kasus serupa. Kami lakukan identifikasi jumlah kasus, penyebab tata kelola yang sedang diterapkan, tingkat efektivitas, serta kendala yang terjadi,” ungkap Kepala DPPKB, Agus Sanusi.

Selain itu, kata Agus, audit tersebut juga untuk merumuskan solusi permasalahan. Serta tersusunnya rencana tindak lanjut hasil rekomendasi tim pakar audit kasus stunting.

“Rekomendasi yang dirilis tim pakar itu terkait sasaran yang diaudit, maupun keluarga berisiko stunting,” jelasnya.

Di tempat sama, Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri mengatakan, percepatan penurunan stunting mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas, melalui kerja sama multisektor di pusat, daerah, dan desa.

“Demi mencapai hasil optimal, maka sinergi dan kolaborasi di kalangan stakeholder harus dibangun dengan sangat baik. Sehingga semua dapat berperan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing,” terangnya.

Audit kasus stunting, dinilai Iyos, merupakan salah satu kegiatan prioritas pada rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting dan dilakukan secara berkesinambungan. Untuk itu, intervensi pencegahan dapat segera dilakukan agar kasus tidak semakin memburuk dan tidak berulang di satu wilayah.

“Intervensi kami lakukan di sektor gizi spesifik yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan seperti pemantauan tumbuh kembang balita, asi eksklusif, tablet tambah darah, pemeriksaan ibu hamil, pemberian makanan tambahan bagi balita gizi buruk, dan lainnya,” pungkasnya. (Ridwan HMS)

Editor : Andra Permana || E-mail Redaksi : sukabuminow8@gmail.com

Berita Terkait

Back to top button

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!