Nasional

Energi Hijau Diterapkan, Subroto Award Diborong Star Energy

Reporter : Edo

Sukabuminow.com || Star Energy memborong penghargaan Subroto Award 2021 dari Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI. Penghargaan tersebut diberikan kepada perusahaan yang memiliki komitmen dalam mengelola aspek-aspek lingkungan dan keselamatan kerja di wilayah operasinya.

Total 6 Subroto Award diraih oleh tiga pembangkit listrik panas bumi Star Energy, yakni Star Energy Geothermal Salak, Star Energy Geothermal Darajat II, dan Star Energy Geothermal (Wayang Windu).

“Star Energy Geothermal Salak, Ltd, mendapat peringkat Aditama dengan nilai tertinggi untuk kategori Kategori Kinerja Pengendalian Pencemaran dan atau Kerusakan Lingkungan Panas Bumi, peringkat Aditama untuk kategori Kinerja Penerapan K3 dan Keteknikan Panas Bumi serta menduduki Juara Pertama untuk kategori Kontribusi PNBP Panas Bumi Terbesar,” terang Hendra Soetjipto Tan, selaku CEO Group Star Energy Geothermal (SEG).

Selanjutnya, Star Energy Geothermal Darajat II, Ltd, meraih Aditama dengan nilai tertinggi untuk Kinerja Penerapan K3 dan Keteknikan Panas Bumi, dan penghargaan Aditama untuk Kinerja Pengendalian Pencemaran dan atau Kerusakan Lingkungan Panas Bumi.

“Sementara Star Energy Geothermal (Wayang Windu), Ltd meraih penghargaan Aditama untuk kategori Kinerja Pengendalian Pencemaran dan atau Kerusakan Lingkungan Panas Bumi,” imbuhnya.

Usai meraih penghargaan yang diterima pada Selasa (28/9/21) malam tersebut, Hendra meyakini, pencapaian ketiga aset ini merupakan bukti dari keunggulan operasi dan komitmen perusahaan dalam mengelola aspek-aspek lingkungan dan keselamatan kerja di seluruh operasi Perusahaan.

“Kami selalu berusaha menjaga kinerja unggul operasi kami, salah satunya dengan menggunakan teknologi-teknologi terdepan untuk menimalisir dampak lingkungan,” jelas Hendra Tan.

Salah satu keunggulan teknologi yang sedang dikembangkan Star Energy Geothermal yakni Pembangkit Binary di Salak. Pembangkit itu dapat meminimalkan footprint di lahan konservasi karena memanfaatkan right of way yang sudah ada, dapat mengekstraksi panas dari hot brine, mengurangi pemanfaatan listrik untuk pemakaian sendiri, dan memerlukan perawatan yang minimal.

“Kami juga sangat bangga karena Star Energy Geothermal Salak, Ltd mampu meraih juara 1 untuk kategori Kontribusi PNBP Panas Bumi Terbesar. Hal ini menunjukkan besarnya manfaat PLTP Salak yang dapat dirasakan oleh masyarakat baik dari segi pasokan listrik maupun kontribusi PNBP,” ungkap Hendra Tan.

SEG saat ini mengelola tiga PLTP dengan kapasitas total 875 MW, yang tersebar di Jawa Barat yaitu di Salak, Darajat, dan Wayang Windu. Ketiga wilayah operasi PLTP yang berada di kawasan pegunungan dan hutan lindung, membuat SEG terus berkomitmen untuk melakukan program restorasi dan konservasi yang melibatkan pemerintah daerah setempat dan mitra yang kompeten di bidangnya yang dipadukan pemberdayaan masyarakat untuk memastikan keberlanjutan operasi, pelestarian lingkungan, dan manfaat sosial di semua wilayah kerjanya.

Sementara itu Arifin Tasrif, Menteri ESDM RI menegaskan, target pemerintah untuk mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), termasuk panas bumi.

“Untuk mencapai target menuju zero emission pada 2060 dengan transisi energi bersih, ramah lingkungan dan rendah karbon. Dibidang EBT, sedang difinalisasi harga EBT yang lebih menarik untuk investor. Pemerintah juga ada program government drilling panas bumi untuk mengurangi risiko investasi.”

Sebagai informasi, Subroto Award merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementerian ESDM RI kepada para individu, perusahaan, dan stakeholder yang dinilai memberikan kontribusi dan pencapaian di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral di Indonesia, termasuk komitmen dalam menjaga dan meyakinkan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindung Lingkungan.

Editor : Andra Permana || E-mail Redaksi : sukabuminow8@gmail.com

Berita Terkait

Back to top button